GridHEALTH.id – Karena mengidap diabetes luka di kaki yang dialami pelawak ini, walau luka kecil akibat lecet saat mengenakan sepatu, menjadi hal yang membahayakan.
Gula darahnya pun sampai pernah menyentuh angka 600mg/dl. Padahal normalnya 140mg/dl.
Suntik insulin, obat dari dokter, bahkan alternatif, tidak ada yang mempan mengendalikan sakitnya, juga lukanya.
Beberapa bulan kemudian, kakinya menghitam dan ada beberapa luka baru yang membentuk lubang di punggung kakinya.
Walhasil dirinya tidak mampu berjalan lagi.
Baca Juga: Tidak Hanya Olahan Salad, Ini Cara Enak Untuk Menikmati Sayuran yang Sehat
Tiap kali akan menapakkan kaki, darah mengucur deras dari kakinya.
Karenanya, dokter menyarankan amputasi.
Penting diketahui, melansir laman resmi American Pediatric Medical Association, luka diabetes di kaki ini banyak dialami penderita diabetes.
Penderita diabetes yang mempunyai luka di kaki rawan terkena infeksi.
Baca Juga: Coba Minum Air Seduhan Mengkudu Selama 7 Hari, Khasiatnya Bisa Turunkan Darah Tinggi
Ujung-ujungnya bisa menyebabkan komplikasi diabetes.
Finalnya, kaki atau sebagian dari kaki, jari kaki, misalnya, bisa diamputasi untuk menghentikan menjalarnya infeksi.
Luka diabetes di kaki alias Ulkus diabetikum adalah luka terbuka mirip borok, muncul di bagian bawah kaki penderita diabetes.
Baca Juga: Ridwan Kamil Bakal Berhentikan Wisatawan di Jawa Barat; 'Jangan Kaget'
Adapun penyebab penderita diabetes mengalami luka di kaki bisa karena beberapa faktor, seperti; peredaran darah tak lancar, iritasi, sampai trauma. (Artikel selengkapnya mengenai luka dibetes di kaki, bisa klik GridHEALTH.id, dengan judul; Menangani Luka Diabetes di Kaki Tepat, Amputasi Bisa Dihindari, atau klik di SINI)
Hal ini sama dengan yang dialami oleh pelawak satu ini.
Walau keadaannya seperti itu dan disarankan dokter untuk diamputasi, tapi dirinya tidak langsung mengiyakan arahan dokter. Dirinya tidak mau kehilangan kakinya.
Untuk itu, dirinya bermunajat pada Tuhan dan terus melakukan usaha penyembuhan.
Ia melakukan berbagai cara, dari pengobatan oleh dokter, mengatur pola makan sampai mengonsumsi herbal.
Ia mengubah pola makannya habis-habisan.
Setiap hari, Ia mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan, juga mengganti asupan gula biasa dengan gula aren.
Sampai akhirnya ia bisa mengontrol gula darahnya, dan bisa beraktivitas seperti biasa kembali.
Untuk bisa sampai dititik itu, pelawak yang tenar disapa Rini S Bon Bon, perlu tertib memantau gula darahnya.
Baca Juga: Batal Diberikan pada November, Jokowi Pastikan Vaksinasi Covid-19 Akan Dimulai Desember 2020, Yakin?
Pengendalian glukosa darah yang baik merupakan salah satu faktor penting dan telah terbukti dapat menurunkan risiko komplikasi pada penderita diabetes mellitus tipe 1 maupun diabetes mellitus tipe 2.
Dalam praktik klinik sehari-hari, pemeriksaan kadar glukosa darah, baik glukosa darah puasa (GDP), glukosa darah post-prandial (GDPP), maupun sewaktu dan HbA1c dilakukan untuk menilai kendali glikemik penyandang diabetes mellitus.
Pemeriksaan itu semua, umumnya dilakukan di laboratorium pada pagi hari, pada rentang waktu tertentu atau pada saat penyandang berobat di klinik.
Baca Juga: Wanita Positif Covid-19 Boleh Tetap Minum Pil KB? Ini Kata Dokter
Tapi hal itu tidak dapat memberikan informasi yang akurat mengenai gambaran variabilitas glukosa darah harian yang sesungguhnya dari seorang penderita diabetes mellitus.
Maka dari itu, pemantauan glukosa darah mandiri (PGDM) yang terstruktur dengan alat glukometer yang baik diperlukan.
Karena dapat memberikan informasi mengenai variabilitas kadar glukosa darah harian penderita diabetes.
Baca Juga: Angka Kematian Covid-19 di Iran Kian Mengkhawatirkan, Tiap Empat Menit Warga Meninggal Dunia
Melansir Buku Pedoman Pengelolaan-Glukosa Darah Mandiri tahun 2019 yang diterbitkan Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni), PGDM dapat memperbaiki pencapaian kendali glukosa darah, menurunkan morbilitas, mortalitas, serta menghemat biaya kesehatan jangka panjang yang terkait dengan komplikasi akut maupun kronik diabetes mellitus.
Baca Juga: Angka Kematian Covid-19 di Iran Kian Mengkhawatirkan, Tiap Empat Menit Warga Meninggal Dunia
Penggunaannya secara terintegrasi dan terstruktur dapat menurunkan HbA1c secara signifikan.
Artikel selengkapnya prihal PDGM bisa klik GridHEALTH.id, dengan judul; Sudah Ada 415 Juta Jiwa Menderita Diabetes Militus, Sudahkah Anda Memiliki Glukometer?, atau klik di SINI.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
Sebagian artikel Ini Telah Tayang di SajianSedap.com dengan Judul Kakinya Hampir Diamputasi, Rini S Bon Bon Mampu Sembuh dari Diabetes dengan Pola Makan Sederhana Ini
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar