GridHEALTH.id - Merawat luka diabetes di kaki adalah kunc sukses penderita diabetes terhindar dari amputasi kaki ataupun jari kaki.
Karenanya penting diingat dan dipelajari bagaimana cara merawat luka diabetes di kaki dengan baik dan benar menurut medis.
Untuk diketahui, penderita diabetes yang mempunyai luka di kaki rawan terkena infeksi.
Baca Juga: Seluruh Dunia Kena Covid-19, 10 Negara Ini Aman Tidak Tersentuh
Ujung-ujungnya bisa menyebabkan komplikasi diabetes.
Finalnya kaki atau sebagian dari kaki, jari kaki, misalnya, bisa diamputasi yang dimaksudkan untuk menghentikan menjalarnya infeksi.
Luka diabetes di kaki alias Ulkus diabetikum adalah luka terbuka mirip borok yang muncul di bagian bawah kaki penderita diabetes.
Melansir laman resmi American Pediatric Medical Association, luka diabetes di kaki ini banyak dialami penderita diabetes.
Adapun penyebab penderita diabetes mengalami luka di kaki bisa karena beberapa faktor, seperti; peredaran darah tak lancar, iritasi, sampai trauma.
Penderita diabetes menahun dapat mengalami neuropati, atau kondisi penurunan kemampuan merasakan nyeri di kaki karena kerusakan saraf.
Kerusakan saraf tersebut dipengaruhi kadar gula darah yang stabil tinggi dalam waktu lama.
Kerusakan saraf pada penderita diabetes kerap muncul tanpa rasa sakit.
Terkadang, penderita juga tidak menyadari gejala penyakitnya.
Selain itu, penyakit pembuluh darah juga dapat memperburuk kondisi luka kaki penderita diabetes.
Sebab, gangguan pembuluh darah dapat menghambat proses penyembuhan luka dan meningkatkan risiko infeksi.
Peningkatan gula darah juga bisa mengurangi daya tahan tubuh saat melawan infeksi.
Dengan demikian, proses penyembuhan luka jadi lebih lambat.
Baca Juga: Maret Hingga Agustus Tercatat 86 Kematian Dokter Akibat Covid-19
Melansir Medical News Today, penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2 lebih berisiko mengalami infeksi bakteri saat memiliki luka.
Beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko infeksi pada luka diabetes di kaki yakni keringat berlebih, kulit kering dan pecah-pecah, serta infeksi dari kuku kaki.
Ciri luka diabetes di kaki
Baca Juga: Dijanjikan Selesai Pertengahan Tahun 2021, Vaksin Merah Putih Akan Diproduksi Massal Tahun 2022
Beberapa ciri-ciri luka diabetes di kaki yang tampak adalah:
* Terdapat cairan atau darah dari luka atau borok yang merembes di kaus kaki, luka tampak kemerahan dan bengkak.
* Selanjutnya, apabila luka sudah parah, muncul bau tak sedap, jika luka diabetes di kaki tidak diobati, penderita bisa mengalami infeksi.
Infeksi tersebut dapat menjalar sampai ke otot dan tulang. Kondisi ini disebut osteomielitis.
* Apabila infeksi sudah berkembang dan luka tak kunjung diobati, infeksi bisa berkembang ke tahap gangren.
Baca Juga: Usai Cium Tangan Guru Ngaji, 9 Warga di Tangerang Positif Covid-19
Gangren adalah penyebab umum amputasi pada penderita diabetes. Infeksi yang tidak terkontrol dapat berkembang menjadi sepsis yang mengancam jiwa.
Kondisi ini disebabkan mikroorganisme atau racun sudah menyebar ke dalam jaringan atau aliran darah.
Cara merawat luka diabetes di kaki
Baca Juga: Seolah Bersaing dengan Meningkatnya Kasus Covid-19, Cerai Masal Sehari Tembus 150 Gugatan
Cara merawat luka diabetes perlu melibatkan menjaga gula darah tetap stabil, perawatan kaki, dan mengobati luka diabetes.
Perawatan kaki untuk penderita diabetes meliputi: mencuci kaki setiap hari, menepuk kulit hingga kering sebelum mengoleskan pelembab, menghindari berjalan kaki tanpa alas kaki, hati-hati saat memotong kuku kaki, pakai sepatu yang nyaman, dan rajin-rajin memeriksa kondisi kaki.
Baca Juga: Belum Lama Klaim Ciptakan Kalung Antivirus , Kini Kantor Kementan Lockdown Karena Covid-19
Tak hanya itu, penderita diabetes perlu memantau setiap luka, termasuk di kaki, dengan cermat.
Proses penyembuhan luka kemungkinan lebih lama dari kondisi normal.
Penderita diabetes perlu waspada apabila muncul luka terbuka selama beberapa minggu, mengeluarkan cairan, dan terasa sangat nyeri.
Kendati tidak ada tanda-tanda infeksi, setiap luka diabetes perlu dibersihkan dan diganti dengan perban setiap hari.
Penderita diabetes yang sudah memiliki luka di kaki disarankan untuk tetap menggunakan sepatu dan kaus kaki.
Telanjang kaki dapat meningkatkan risiko infeksi. Penderita diabetes juga memerlukan obat jika memiliki luka di kaki dan tak kunjung sembuh.
Hal penting yang harus selalu ditegakan dalam perawatan luka dia betes di kaki yang baik dan benar adalahmengontrol kadar gula darah.
Baca Juga: Akan Dapat 290 Juta Vaksin Covid-19, Jokowi Berniat Jual Vaksin ke Negara Lain Jika Berlebih
Tanpa dukungan kadar gula darah stabil, beragam cara merawat luka diabetes tidak bisa berjalan optimal.
Terlepas dari itu, ada berita gembira dari Universitas Dahlan yang mengembangkan gel untuk bati luka diabetes.
Artikel mengenai hal itu bisa klik GridHEALTH.id dengan judul artikel '3 Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan Kembangkan Gel Daun Mangga Obati Luka Diabetes'.
Bisa juga klik DI SINI.(*)
Baca Juga: Fakta Lain Penularan Virus Corona dari China yang Sudah Bebas Masker, dan Boleh Party
#berantasstunting
#HadapiCorona
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Merawat Luka Diabetes di Kaki untuk Cegah Amputasi"
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar