GridHEALTH.id - Penyandang diabetes wajib memiliki alat cek gula darah yang bagus dan akurat untuk mengukur kadar gula darahnya secara berkala.
Beberapa alat tes gula darah juga bisa digunakan untuk asam urat dan kolesterol, banyak dijual di toko online.
Tetapi penyandang diabetes direkomendasikan untuk yang membeli alat yang khusus untuk tes gula darah. Harga alat tes ini sangat bervariasi, mulai dari Rp100 ribuan hingga Rp750 ribuan.
Sebetulnya bukan murah atau mahalnya alat untuk melihat keakuratan pengukuran. Alat tes gula darah yang mahal pun bisa salah mengukur kadarnya, jika kita melakukan 7 kesalahan ini.
Dikutip dari NDTV, ada beberapa kesalahan yang bisa kita lakukan saat melakukan mengetes kadar gula darah di rumah sehingga hasilnya tidak akurat. Apa saja?
Baca Juga: Masker Sering Diturunkan ke Dagu, Asal Tahu Saja Ini Bahayanya
1. Gula darah postprandial diambil sesaat setelah makan
Tes glukosa darah postprandial atau mengukur glukosa darah setelah makan. Tetapi saat menguji tingkat gula postprandial, lakukan dua jam setelah makan. Ini adalah waktu ideal dan jangan lakukan sesaat setelah selesai makan.
2. Waktu menusuk jari selalu pada jam yang sama
Untuk pembacaan gula darah yang lebih akurat, sebaiknya lakukan tes pada waktu yang berbeda sepanjang hari. Karena ada banyak faktor lingkungan dan fisiologis yang berubah sesuai waktu.
3. Selalu menusuk di jari yang sama
Salah satu kesalahan paling umum adalah menggunakan jari yang sama saat menggunakan alat cek gula darah untuk tes gula darah setiap hari.
Melakukannya dapat menyebabkan rasa sakit atau bahkan cedera ringan. Karena itu, yang terbaik adalah mengganti setiap jari dari kedua tangan, saat tes kadar gula darah.
Baca Juga: Anak Terlambat Imunisasi Bisakah Dikerjar Setelah Usia 1Tahun? Ini Kata Dokter
Baca Juga: Bikin Susah Tidur, 4 Makanan Ini Tak Disarankan Dikonsumsi Malam Hari
4. Menggunakan jarum berulangkali
Saat menggunakan alat cek gula darah yang bagus dan akurat, banyak pasien menggunakan jarum yang sama selama lebih dari lima tusukan.
Atau menghindari menggantinya untuk jangka waktu yang lebih lama. Ini dapat meningkatkan kemungkinan infeksi berlipat ganda. Maka sangat disarankan membuang jarum setelah digunakan sekali pakai.
5.Tidak mengukur kedalaman jarum
Jarum digunakan untuk pengujian dilengkapi dengan kedalaman jarum. Ini untuk menyesuaikan, meskipun dapat diubah sesuai dengan ketebalan kulit di jari kita. Pastikan jarum diatur antara 3-4 untuk memastikan tusukan yang tepat.
6. Tidak memerhatikan kebersihan jarum dan jari
Selalu bersihkan jari yang akan ditusuk dengan alkohol, untuk memastikan area tersebut bersih dan bebas infeksi.
Yang terpenting, jangan terburu-buru menusuk setelah membersihkan jari dengan alkohol. Tunggu sampai menguap dari permukaan kulit sebelum ditusuk.
Baca Juga: Bersepeda Meningkat di Masa Pandemi Covid-19, Ternyata Ini Manfaatnya
Baca Juga: Hati-hati, Ternyata Orang Kurus Bisa Kena Diabetes, Ini Gejalanya
7. Panik membaca variasi kadar gula
Saat menggunakan alat cek gula darah yang bagus dan akurat, ada variasi yang dapat diterima antara pembacaan glukometer dan uji laboratorium. Oleh karena itu, jika ada perbedaan dalam bacaan kadar gula darah jangan panik. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | NDTV |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar