GridHEALTH.id - Dalam masa libur panjang cuti bersama membuahkan hasil; selama 28-29 Oktober 2020, dari data yang dishare Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 kepada wartawan, Kamis (29/10/2020), terjadi penambahan 3.565 kasus baru jika dibandingkan dengan data pada Rabu (28/10/2020).
Ada juga penambahan 3.985 pasien sembuh setelah terinfeksi virus corona.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Belum Aman, BPOM Tegas Tidak Akan Berikan Izin Edar
Jadi Total kasus sembuh di Tanah Air mencapai 329.778 orang hingga Kamis (29/10/2020) pukul 12.00 WIB.
Pasien yang dinyatakan sembuh berdasarkan pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR), yang memperlihatkan hasil negatif virus corona.
Baca Juga: Ahli Epidemiologi UI; PSBB Ketat Memang Tak Perlu Diterapkan Lagi Saat Ini
Sementara itu, dari data yang yang sama diperoleh data jika jumlah pasien meninggal masih bertambah.
Sehingga total pasien positif Covid-19 yang meninggal di Tanah Air sebanyak 13.701 orang.
Baca Juga: Bayi di Bawah 6 Bulan Tidak Butuh Air Putih dan Lainnya, Cukup ASI, Ginjalnya Bisa Rusak
Jadi secara keseluruhan, Indonesia memiliki 404.048 kasus Covid-19 sejak pengumuman kasus perdana pada 2 Maret 2020.
Saat ini pun kasus Covid-19 sudah tersebar di 502 kabupaten/kota di 34 provinsi yang terdampak
Mengenai kondisi ini, (Plt) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Muhammad Budi Hidayat, mengatakan jumlah suspek Covid-19 yang semakin bertambah justru merupakan kondisi yang baik.
Baca Juga: Fakta, Masker Medis Paling Ampuh Halau Covid-19, Satgas ; Efektifitasnya 70%
Alasannya, menunjukkan proses surveilans atau pengumpulan, pengolahan, analisis data Covid-19 terus berjalan.
"Ini bagus karena artinya surveilans berjalan. Termasuk di dalamnya proses testing, tracing, dan treatment terus dilakukan masif," ujar Budi saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (28/10/2020).
Dia melanjutkan, karena proses tracing dan testing terus dilakukan, maka ditemukan individu-individu yang masuk dalam kondisi suspek Covid-19.
Baca Juga: Doni Monardo; Masih Ada 44,9 Juta MAsyarakat Indonesia yang Merasa Kebal Covid-19
Keadaan ini disebutnya positif karena membuat individu yang berstatus suspek menjadi waspada.
"Artinya ada kondisi tertentu, yang menyebabkan individu menjadi berstatus suspek. Meski belum tentu positif, ini lebih baik karena menjadi waspada terhadap Covid-19," ungkap Budi.
Baca Juga: Sariawan di Mulut Walau Bisa Sembuh Sendiri, Jika Kondisinya Seperti Ini Bisa Jadi Kanker!
"Ketimbang nanti ketika datang, kemudian diperiksa dan ternyata positif. Lebih baik waspada terlebih dulu," lanjutnya.
Budi lalu mencontohkan, berdasarkan data pada 27 Oktober 2020, ada 169.479 suspek Covid-19.
Ini artinya, jumlah individu yang musti diwaspadai bisa berubah menjadi pasien positif sebanyak 169.479 orang.
Baca Juga: Bahaya Jika Gula darah Sampai Drop, Risikonya Kematian, Stabilkan dengan 4 Cara Mudah Ini
Budi menyebut, jumlah ini bisa berkurang apabila status dari para suspek itu telah dipastikan.
"Misalnya dari hasil tes dinyatakan positif. Atau hasilnya negatif dan sudah selesai melakukan isolasi mandiri selama 14 hari," lanjutnya.
Lebih lanjut, Budi juga menjelaskan jika orang tanpa gejala tidak termasuk ke dalam suspek.
Sebab, orang tanpa gejala telah dipastikan statusnya positif Covid-19.
Baca Juga: Banyak Perempuan Mencukur Alis Demi Penampilan, Tapi Mereka Abaikan Kesehatan
Hanya saja, orang tersebut tidak menunjukkan atau merasakan gejala Covid-19.
Meski demikian, Budi tetap mengingatkan individu yang masuk ke dalam kategori suspek bisa waspada dan langsung melakukan isolasi secara mandiri.
Hal ini perlu dilakukan selama individu tersebut menanti hasil tes yang menjelaskan kondisi dirinya.(*)
Baca Juga: Long Covid, Infeksi Virus Corona yang Gejalanya Tidak Kunjung Sembuh Hingga Berbulan-bulan
#berantasstunting
#HadaiCorona
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "UPDATE 29 Oktober: 329.778 Pasien Covid-19 Sembuh, Bertambah 3.985" dan "Jumlah Suspek Covid-19 Terus Naik, Kemenkes: Ini Bagus, Artinya Surveilans Berjalan"
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar