GridHEALTH.id - Memasuki akhir tahun, biasanya ditandai dengan masuknya musim hujan.
Seperti diketahui, belakangan ini beberapa daerah di Indonesia sudah mulai diguyur hujan, bahkan tak sedikit daerah yang mulai didatangi air bah atau banjir.
Baca Juga: Curah Hujan Sudah Tinggi, Waspada Infeksi Chikungunya di Masa Pandemi Covid-19, Ini 4 Penangkalnya
Melihat hal tersebut, masyarakat yang tengah berjuang mengusir virus corona mulai panik akankah musim hujan ini akan mempercepat penyebaran Covid-19.
Menurut dr Panji Hadisoemarto, dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Jawa Barat hingga saat ini belum ada banyak informasi terkait pengaruh musim hujan dengan penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Sementara itu, dari hasil beberapa riset awal yang dilakukan di negara-negara dengan empat musim ditemukan bahwa suhu dan kelembapan yang tinggi (musim panas) berasosiasi pada menurunnya transmisi Covid-19.
"Tetapi saya enggak terlalu yakin kalau itu akan terjadi di Indonesia," kata Panji dihubungi Kompas.com, Selasa (3/11/2020).
Panji pun mencoba melihat bagaimana penyebaran dua virus selain Covid-19 pada musim hujan di Indonesia, yakni influenza dan virus corona selain SARS-CoV-2 (batuk dan pilek).
1. Influenza
Baca Juga: 5 Cara Mencegah Risiko Diabetes Sebelum Terlambat Jadi Penyakit
Panji berkata bahwa penularan virus influenza di negara empat musim memuncak saat musim dingin, di mana kelembapan dan suhunya rendah.
"Namun jika dilihat di Indonesia dan Thailand, influenza lebih banyak di musim hujan," paparnya.
Dari hal tersebut, banyak yang menganggap bahwa kelembapan dan suhu rendah menjadi faktor utama dalam penyebaran virus.
2. Human coronavirus yang lain
Virus corona umum yang menyebabkan common cold (batuk dan pilek) juga diketahui memiliki tren yang sama seperti influenza.
Di negara dengan empat musim, angka kasus common cold meningkat saat musim dingin.
"Sementara di negara-negara seperti Indonesia dan Thailand, sifat musimannya enggak terlalu jelas dan cenderung meningkat di musim hujan," imbuhnya.
Baca Juga: Susah Tidur Jadi Keluhan Menjelang Haid, Ternyata Ini Penyebabnya
Dari kedua virus tersebut, Panji melihat bahwa cuaca dan iklim bukan faktor independen yang sepenuhnya memengaruhi transmisi virus.
"Artinya cuaca tidak berpengaruh terhadap virus, tapi ada dampak yang tidak langsung seperti cuaca ke perilaku manusianya. Perilaku manusia inilah yang mengubah transmisi virusnya," jelas dia.
"Menurut saya belum konklusif. Sebaiknya tidak menyimpulkan atau terlalu berharap bahwa di musim hujan akan mengalami penurunan atau peningkatan kasus Covid-19. Belum tentu."
Terlepas dari itu, untuk menghadapi pandemi Covid-19 di musim hujan masih belum berubah.
Panji mengingatkan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dan melakukan 3M, yakni mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker.
"Walaupun kita melihat sekarang ada penurunan kasus (Covid-19), tetapi virus (SARS-CoV-2) masih ada di mana-mana. Maka kita harus tetap waspada, protokol kesehatan yang selalu kita promosikan tetap harus dilaksanakan," tutupnya. (*)
#hadapicorona
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Masuk Musim Hujan, Apakah Penyebaran Covid-19 Bakal Meningkat?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar