GridHEALTH.id - Pada tahun 2015, Asosiasi Gula Indonesia menyebutkan, rata-rata masyarakat Indonesia mengonsumsi gula seberat 31 gram perhari.
Padahal World Health Organization (WHO) telah membatasi takaran maksimal konsumsi gula adalah 25 gram.
Untuk diketahui, organ otak mampu menyerap 20 sampai 23% glukosa dalam tubuh. Gula dalam takaran yang cukup akan menjadi sebuah energi bagi otak. Namun berbeda jika takarannya mulai berlebihan.
Jumlah gula yang berlebih pertama kali akan mempengaruhi insulin. Dimana insulin berfungsi menjaga keseimbangan glukosa.
Jika insulin tidak dapat menjalankan tugasnya, maka glukosa tidak dapat lagi digunakan sebagai energi.
Akibatnya, tubuh akan mencari jalan lain yakni dengan mengambil lemak maupun protein sebagai proses metabolisme.
Baca Juga: Tahap Awal Alzheimer Bisa Diketahui, Ini Dia Aneka Gejalanya
Baca Juga: 4 Macam Gangguan Haid yang Perlu Diwaspadai, Ada yang Indikasi Kanker
Jika proses metabolisme menggunakan lemak, maka akan dihasilkan keton bodies atau senyawa keton.
Source | : | Kompas.com,Harapan Rakyat |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar