GridHEALTH.id - Pengalaman sedih nan tak terlupakan diceritakan Farhaan Abdullah (60), seorang dokter di Padang, Sumatera Barat yang terinfeksi virus corona (Covid-19).
Dimana Farhaan mengaku telah menyaksikan langsung keganasan virus corona yang merenggut nyawa sesama pasien Covid-19 di RSUP M Djamil, tempat mereka diisolasi..
Menurut Farhan, saat itu ada pasen Covid-19 yang juga menjalani isolasi dan berbaring di kanan serta kirinya. Pasien itu mengalami perburukan kondisi.
Jiwa seorang dokter terus memanggil Farhaan untuk ikut membantu menyelamatkan pasien.
Namun, ia hanya bisa pasrah lantaran dirinya juga tengah menjalani perawatan.
"Saya ingin menolong tapi saya sakit juga," kata dia.
Baca Juga: Dibalik Rasa Pahit Pare Tersimpan 6 Khasiat Kesehatan yang Sungguh Dahsyat, Mau Coba?
Farhaan akhirnya mendengar pasien merintih hingga pasien itu dinyatakan meninggal dunia.
"Saya hanya bisa pasrah melihat pasien kiri dan kanan saya meninggal dunia," tutur Farhaan lirih.
Pengalaman tersebut membuatnya sangat terpukul saat dirawat. Untungnya, setelah menjalani perawatan selama 16 hari, Farhan dinyatakan sembuh.
Baca Juga: Terpilih Jadi Presiden AS, Joe Biden Optimis Perbaiki Penanganan Covid-19 hingga Bentuk Satuan Tugas
"Alhamdulillah pada 3 November lalu saya sudah sembuh dan pulang dari RSUP M Djamil," tutur Farhaan.
Pengalaman selama isolasi itu membuat semangatnya berkobar untuk kembali terjun memerangi Covid-19.
Baca Juga: Masker Jeruk Nipis, Cara Efektif Hilangkan Jerawat dan Bekasnya
Dokter berusia 60 tahun tersebut diketahui telah mengabdikan diri dengan mengambil sampel swab tes lebih dari 6.000 pasien.
Farhaan yang mengaku tak kapok, memastikan akan tetap menjalani profesinya sebagai dokter.
"Tidak. Saya tidak akan mengalah dan berhenti. Saya akan terus berjuang membantu masyarakat melawan virus corona ini," kata Farhaan.
"Memerangi corona ini saya anggap perang sebenarnya sebagai dokter," lanjut dia.
Farhan pun meminta masyarakat jangan menganggap remeh Covid-19 dan selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Diketahui protokol kesehatan seperti memakai masker, jaga jarak, dan rutin mencuci tangan memang sangat penting dilakukan saat pandemi Covid-19 ini.
Baca Juga: Canggih, Para Pakar Informatika Ini Ciptakan Alat Deteksi Covid-19 Dari Suara Batuk
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penularan virus corona sangat sulit diprediksi.
Mereka menyebar terutama di antara orang-orang yang berada dalam kontak dekat atau dalam jarak sekitar 1 meter untuk waktu yang lama.
Baca Juga: Jadi Presiden Baru Amerika Serikat, Ini 9 Rencana Berbeda Joe Biden Atasi Pandemi Covid-19
Penyebaran virus corona terjadi ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara, dan tetesan dari mulut atau hidung mereka diluncurkan ke udara dan mendarat di mulut atau hidung orang-orang di dekatnya.
Sehingga menjalankan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) di masa pandemi ini menjadi kewajiban yang tak boleh diabaikan.(*)
Baca Juga: Zona Merah Berkurang, Benarkah Jadi Alasan Anies Baswedan Sebut Jakarta Mulai Aman Terkendali?
#bijakggl #hadapicorona
Source | : | Kompas.com,CDC |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar