GridHEALTH.id - Kabar mengejutkan terkait perkembangan vaksin Covid-19 kembali mewarnai Rusia.
Vaksin Covid-19 buatan Rusia ini bernama Sputnik V yang dinilai ampuh membunuh virus corona kini kembali diterpa isu miring.
Setidaknya 3 dokter di Rusia dilaporkan tertular virus corona pada Selasa (10/11/2020), usai dua kali mendapat suntikan vaksin Covid-19 Sputnik V.
Sebanyak 42 petugas medis telah divaksinasi oleh vaksin produksi lembaga penelitian Gamaleya yang berbasis di Moskwa akhir September lalu dengan kepala ahli epidemiologi regional, Irina Pereladova menjadi orang pertama yang mendapat vaksinasi.
Baca Juga: Bolehkah Makan Bawang Putih Jika Menyandang Penyakit Diabetes?
Dikutip dari Kompas.com, menurut protokol Sputnik V, dosis kedua disuntikkan pada 14 Oktober.
Sehari sebelum vaksinasi dilakukan kepada petugas medis tersebut, tes Covid-19 dilakukan dan semuanya menunjukkan hasil negatif.
Laporan Irina Pereladova kepada Amic.ru News mengatakan bahwa para petugas medis berarti terinfeksi Covid dalam waktu 24 jam setelah melakukan uji virus dan sebelum mendapatkan vaksinasi dosis pertama.
Baca Juga: Serupa Tapi Tak Sama, Ahli: Jahe Boleh Dikonsumsi Ibu Hamil, Tapi Ginseng Tidak Boleh
"Tidak ada jaminan setelah vaksinasi, seseorang tidak akan sakit, karena mungkin (orang itu) sedang dalam periode inkubasi," ujar Irina Pereladova.
Sebelumnya, pada Agustus 2020 lalu, anak Presiden Rusia Vladimir Putin, Yekaterina Putina dikabarkan meninggal dunia.
Dalam berita yang beredar, putri kandung Vladimir Putin ini kabarnya meninggal dunia usai mendapat dua kali suntikan vaksin Covid-19, Sputnik V.
"Putri Vladimir Putin menderita efek samping yang tak terduga pada vaksin Covid eksperimental Rusia, dan meninggal di Moskow."
"Kremlin belum membuat pernyataan tentang kematiannya. Sebuah sumber dalam lingkaran dalam Rusia menyatakan bahwa putri Putin – Katerina Tikhonova – mengalami kenaikan suhu tubuh tak lama setelah suntikan kedua, dan kemudian mengalami kejang."
"Dokter tidak dapat membalikkan efek samping dari vaksin tersebut, dan dia dinyatakan meninggal kemarin malam," tulis dalam berita yang beredar.
Wanita 33 tahun yang berprofesi sebagai penari akrobat Rusia tersebut diketahui mendadak mengalami demam tinggi sebagai efek dari vaksin Covid-19 tersebut.
Namun rupanya, kabar tersebut merupakan berita bohong.
Sebuah agensi berita Rusia, menyebutkan salah satu putri Presiden Vladimir Putin yang tidak disebutkan namanya telah diujicobakan vaksin Covid-19 pada dirinya dan keadaanya baik-baik saja. (*)
Baca Juga: Awas! Tali Elastis Masker Dapat Memicu Eksim Pada Kulit Wajah, Ini Temuannya
View this post on Instagram
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar