"Kalau asupan cairan kurang akan memengaruhi air ketuban. Kalau air ketuban kurang, perkembangan janin terganggu," terang Budi dalam diskusi "Kenali dan Pahami Overhidrasi di RSCM, Jakarta, dikutip dari Kompas.com.
Kekurangan air ketuban atau ketuban kering disebut dengan oligohidramnion.
Ada sekitar 4% wanita hamil memiliki cairan ketuban yang jumlahnya kurang memadai di beberap titik, biasanya ini dialami pada trimester ketiga kehailan.
Baca Juga: 2 Tatalaksana Pengobatan Hipertensi Bagi Pasien Penyakit Jantung di Masa Pandemi Covid-19
Jika ini terjadi pada ibu hamil, dokter akan mengikuti perkembangan kehamilan dengan lebih cermat untuk memastikan bayi tumbuh normal.
Saat mendekati waktu persalinan, dokter akan melihat, apakah nanti persalinan perlu diinduksi atau tidak.
Baca Juga: Selain Madu, Muncul Jamu Palsu Campuran Tepung Maizena dan Bahan Kimia Berbahaya
Pada beberapa kasus yang berat, dokter terpaksa akan mengeluarkan bayi sebelum waktunya.
Kasus air ketuban yang terlalu sedikit pada ibu hamil juga bisa dipicu oleh beberapa faktor risiko, seperti:
Source | : | Kompas.com,American Pregnancy Association |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar