* Diabetes sekitar 6%
* Penyakit pernapasan kronik sekitar 5%
* Kanker sekitar 13%
* Penyakit tidak menular lainnya sekitar 10%
Baca Juga: Studi: Pasien Sembuh Covid-19 Berisiko Hadapi Beragam Masalah Kehidupan
* Paling banyak kematian disebabkan penyakit kardiovaskular dengan proporsi sekitar 37%.
Data tersebut ternyata tercermin di data Riset Kesehatan Dasar (2013), menunjukkan perilaku konsumsi makanan berisiko pada penduduk umur ≥10 tahun paling banyak adalah konsumsi adalah;
* Bumbu penyedap 77,3%
* Makanan dan minuman manis 53,1%
Baca Juga: Studi: Pasien Sembuh Covid-19 Berisiko Hadapi Beragam Masalah Kehidupan
* Makanan berlemak 40,7%.
3 hal ini menyebabkan peningkatan prevalensi hipertensi dari 7,6% di 2007, menjadi 9,5% pada 2013.
Hal yang sama terjadi pada penyakit stroke, meningkat dari 8,3 per1000 pada 2007, menjadi 12,1 per1000 di 2013.
Baca Juga: Virus Corona Ditemukan Pada Daging Beku Impor, China Imbau Konsumen Berhati-hati
Begitu pula diabetes, terjadi peningkatan dari 1,1% menjadi 2,1%4.
Asal tahu saja, tingginya prevalensi penyakit tidak menular telah berdampak pada meningkatnya biaya kesehatan dan pertumbuhan beban penyakit.
Sehingga beban ekonomi akibat penyakit tidak menular ini harus menjadi perhatian dari pelaksanaan Jaminan KesehatanNasional (JKN), kini BPJS.
Baca Juga: Ibu Menyusui Mengonsumsi Gula Berlebih Berisiko Membuat Anaknya Diabetes
Source | : | Jurnal Kedokteran dan Kesehatan |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar