* Depresi Besar (44%),
* Gangguan Stres Pasca Trauma (36%),
* dan Gangguan Kepribadian.
Baca Juga: Cara Minum Kopi Supaya Meningkatkan Daya Tahan Tubuh, Cocok Dipraktikkan Saat Pandemi
Hampir seperempat (24%) responden diidentifikasi sebagai 'kasus' pada layar psikosis.
Untuk Rey Utami sendiri saat itu, di dalam sel tahanan, membuat solusi sendiri, yaitu mengalihkan pikirannya dengan menyibukkan diri.
Ia juga berusaha untuk ikhlas menghadapi apa yang kini harus dipertanggung jawabkan.
Baca Juga: Gula Garam Lemak Penyebab Penyakit Tidak Menular, 71 Persen Kematian di Indoneia Karena Hal Tersebut
"Karena aku percaya semua itu terjadi atas kehendak Allah. Semua pasti ada jalan keluarnya, kita harus sabar, ikhlas, tawakal, dan tetap istiqomah. Jangan putus aja," ucapnya.
Menurut Rey Utami, selama di dalam rutan, "Selama di penjara ya aku ngaji atau makan. Daripada melakukan yang tidak-tidak jadi ya udahlah ikhlas," ujarnya.
Baca Juga: Tidak Lakukan Hal Penting Ini Saat Bekerja Dari Rumah Risikonya Terkena Serangan Jantung, Hati-hati!
Source | : | Nakita.ID,Tribun Bali,pubmed.ncbi.nlm.nih.gov |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar