Hal inilah yang terjadi di industri peternakan, dimana jutaan hewan berdesakan, dan seringnya ditempatkan di ruang tertutup.
Berdasarkan Program Lingkungan PBB (UNEP) stress yang terjadi akibat dikurung, buruknya kondisi kebersihan, dan kurangnya variasi genetik diantara hewan-hewan tersebut menciptakan kondisi yang sempurna untuk muncul dan menyerbarnya penyakit baru.
“Dalam sistem sistem tersebut, para hewan-hewan tersebut biasanya menerima antibiotik, bukan untuk mengobati penyakit namun untuk mencegah penyakit, dan mendorong pertumbuhan yang lebih cepat bagi mereka. Hewan ini dapat menjadi pembawa bakteri “superbug” yang kemudian dapat menginfeksi manusia,” jelas Fadila.
Bagaimana superbug muncul di sekitar kita?
Ada beberapa cara penularan superbug ke manusia. Setelah muncul di industri peternakan, mereka dapat mencemari tanah, air, udara, atau makanan kita melalui kotoran hewan dan cairan lainnya.
Superbug dapat melakukan menyebar melalui udara. Sebuah studi dari University of Iowa menemukan bahwa bakteri yang resistensi terhadap antibiotik, yang disebut MRSA, mengambang di udara dua ratus meter mengikutiarah angin dari peternakan babi di Amerika Serikat.
Baca Juga: Anies Baswedan Akan Kenakan Denda Progresif Bila Ada yang Melanggar Protokol Kesehatan Covid-19
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar