GridHEALTH.id - Meningkatnya angka kesembuhan pasien Covid-19 tidak lepas dari tangan tenaga kesehatan, termasuk di dalamnya dokter, perawat, dan lainnya.
Memang ada berbagai metode perawatan pasien Covid-19 yang dilakukan tenaga medis di dunia, untuk kesembuhan pasen-pasiennya yang tidak sedikit, dan berpotensi menulari tenaga medis yang menolongnya.
Baca Juga: 8 Bulan Pandemi Covid-19, Virus Corona Punya Banyak Titik Kelemahan
Untuk di Indonesia, tenaga medis mempunyai tiga resep mujarab untuk menyembuhkan pasien Covid-19.
Karena itu pula angka kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan yang signifikan.
Baca Juga: Mengenal Darah Haid, Mengapa Ada yang Encer, Kental Atau Berlendir?
Berdasarkan data pemerintah hingga kemarin, 19 November 2020, ada penambahan 3.711 pasien Covid-19 yang dianggap sembuh dan tidak lagi terinfeksi virus corona.
Mereka dinyatakan sembuh berdasarkan pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) yang memperlihatkan hasil negatif virus corona.
Baca Juga: PSBB Dianggap Gagal, Pemprov DKI Jakarta Malah Dapat Penghargaan atas Penanganan Covid-19
Dengan demikian, melansir Kompas.com (19 November 2020), total pasien Covid-19 yang sembuh totalnya berjumlah 402.347 orang sejak awal pandemi.
Apa resep mujarab tenaga kesehatan Indonesia yang diberikan pada pasien Covid-19?
Seorang dokter kepala Instalasi Gawat Darurat salah satu rumah sakit di Jakarta, dr. Gia Pratama Putra menjabarkannya.
Baca Juga: Fakta, Sinar Matahari Ternyata Bisa Meningkatkan Peluang Kehamilan
1. Meyakinkan Pasien Covid-19
Ini dilakukan ketika pasien baru saja terkonfirmasi positif covid-19.
Para tenaga medis akan meyakinkan pasien positif covid-19 bahwa penyakit ini dapat disembuhkan.
"Keyakinan akan kesembuhan adalah 50 persen kesembuhan," ujar dr. Gia yang dikutp dari kompas.com.
Baca Juga: Ketua Tim Penanggulangan Covid-19 PB IDI Meninggal Dunia usai 15 Hari Jalani Isolasi
dr. Gia pun mencontohkan kalimat positif yang umumnya dilontarkan ke pasien oleh para tenaga medis.
"Jadi biarkanlah bapak-ibu, tidak usah fokus pada penyakitnya. Biarkan dokter-dokter kita yang fokus pada penyakitnya. Bapak-ibu fokuslah menjaga diri dan kesehatan," jelasnya.
2. Menjaga Pasien di Isolasi
Baca Juga: Dikabarkan Sudah Sembuh dari Covid-19, Kediaman Mamah Dedeh Langsung Disemprot Desinfektan
Diketahui setelah pasien terkonfirmasi positif covid-19 akan diisolasi selama perawatannya.
Mereka tidak bisa bertemu keluarga, teman, dan hanya berjuang sendiri untuk sembuh.
Dengan begitu para tenaga medis akan mengobati sekaligus memberikan semangat ke pasien positif covid-19.
3. Edukasi
Ketika pasien positif covid-19 terkonfirmasi, artinya ia berada di dua kemungkinan.
Di fase inilah para dokter akan mengetahui di mana kondisi pasien tersebut berada.
Baca Juga: Studi: Konsumsi Telur Setiap Hari Berisiko Munculkan Diabetes Tipe 2
Kemungkinan pertama yaitu kesembuhan pasien.
Dan kemungkinan kedua merupakan hasil yang tidak diinginkan yaitu meninggalnya pasien positif covid-19.
Dengan begitu dr. Gia menuturkan agar masyarakat tidak takut untuk melakukan deteksi dini gejala covid-19.
dr. Gia menuturkan, masyarakat juga dihimbau untuk melakukan deteksi dini gejala penyakit Covid-19, karena ini sangat membantu meringankan gejala Covid-19 agar tidak semakin berat nantinya.
Baca Juga: Ilmuwan Turki Buktikan Ribavirin Efektif Dalam Pengobatan Covid-19
"Saya ingin teman-teman atau masyarakat semua datang ke rumah sakit, justru ketika kondisinya belum parah," imbuh dia.
Sebab, kalau masih di fase awal, dahak belum kental, itu akan diobati pakai obat pengencer dahak saja maka bisa jadi tidak akan menyumbat paru-paru.
"Jadi tidak akan menyebabkan pneumonia parah," beber Gia.
Selain itu, saat ini tes swab Covid-19 sebenarnya juga sudah semakin cepat, bahkan dalam sehari atau dua hari, hasilnya sudah bisa diterima, dan harganya juga semakin terjangkau untuk melakukan pemeriksaan.(*)
Baca Juga: 9 Gejala Mengindikasikan Seorang Pria Menderita Kanker Stadium Dini
View this post on Instagram
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com,Nakita |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar