GridHEALTH.id - Seiring dengan ditemukannya vaksin virus corona (Covid-19) yang keefektifannya menjanjikan, sejumlah negara mulai berencana melakukan vaksinasi massal.
Diketahui vaksinasi adalah pemberian vaksin dengan cara disuntik atau diteteskan pada mulut guna memicu produksi antibodi untuk memberikan kekebalan terhadap suatu penyakit infeksi.
Baca Juga: Mengintip Tempat Pengemasan Makanan Ringan Kiloan alias Curah, Jauh dari Standar Kesehatan Manusia
Sementara vaksin sendiri merupakan produk biologi berasal dari virus, bakteri atau dari kombinasi antara keduanya yang dilemahkan.
Menurut NHS vaksin diberikan kepada individu yang sehat guna merangsang munculnya antibodi atau kekebalan tubuh guna mencegah dari infeksi penyakit tertentu seperti Covid-19.
Adapun kandidat vaksin Covid-19 yang hasilnya cukup menjanjikan diantaranya vaksin Covid-19 yang diproduksi Pfizer dan BioNTech serta vaksin yang dibuat oleh Moderna.
Kedua vaksin tersebut diklaim memiliki tingkat efektivitas sekitar 95 % dan tidak memiliki efek samping.
Baca Juga: Gejala Seseorang Terkena Kanker Paru, Nyeri Ketika Menghirup Udara
Sementara itu, sejumlah negara pun dikabarkan mulai mempersiapkan proses vaksinasi untuk kelompok-kelompok tertentu.
Tercatat sudah ada empat negara yang akan melakukan vaksinasi dalam waktu dekat, diantaranya seperti:
Baca Juga: Gejala Seseorang Terkena Kanker Paru, Nyeri Ketika Menghirup Udara
Baca Juga: #BIjakGGL Hindari Minum Minuman Manis Setelah Makan, Risikonya Bukan Main!
1. Vaksinasi di Amerika Serikat
Dikutip dari CNN, Minggu (22/11/2020), Kepala Program Vaksin Amerika Serikat (AS) Moncef Slaoui mengatakan orang AS pertama bisa mendapatkan vaksin virus corona pada pekan kedua Desember 2020, jika semuanya berjalan sesuai rencana.
Menurutnya, vaksin Covid-19 akan dikirimkan ke lokasi imunisasi dalam waktu 24 jam sejak disetujui.
"Jadi saya pikir mungkin pada hari kedua setelah disetujui, yaitu pada 11 atau 12 Desember 2020, semoga orang pertama akan diimunisasi," kata Slaoui.
Berdasarkan rencana, jelas dia, penduduk perlu divaksinasi agar kehidupan kembali normal, yang kemungkinan terjadi pada Mei 2020.
Slaoui berharap tingkat persepsi negatif terhadap vaksin menurun dan penerimaan masyarakat meningkat.
"Kebanyakan orang perlu divaksin sebelum kami dapat kembali ke kehidupan normal," kata dia.
Baca Juga: Noda Haid Menempel di Celana Dalam dan Kasur? Baking Soda Solusinya
2. Vaksinasi di Jerman
Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn menyebut dapat mulai memberikan suntikan vaksin virus corona kepada warganya paling cepat bulan depan.
"Ada alasan untuk optimistis bahwa akan ada persetujuan untuk vaksin di Eropa tahun ini," kata Spahn dikutip dari The Guardian, Senin (23/11/2020).
Spahn juga telah meminta negara bagian federal Jerman untuk menyiapkan pusat vaksinasi pada pertengahan Desember.
Jerman telah mengamankan lebih dari 300 juta dosis vaksin melalui Komisi Eropa, kontrak dan opsi bilateral.
Baca Juga: Noda Haid Menempel di Celana Dalam dan Kasur? Baking Soda Solusinya
3. Vaksinasi di Spanyol
Spanyol akan memulai program vaksinasi komprehensif pada Januari 2021, dan diharapkan dapat mencakup segian besar populasi dalam tiga bulan. "Program akan dimulai pada Januari 2021. Sebagian besar populasi akan dapat divaksinasi pada kuartal pertama tahun itu," kata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez.
Selain itu, Negeri Matador juga telah membentuk komite untuk menetapkan siapa yang lebih dulu menerima vaksin.
Baca Juga: Uji Klinis Vaksin Covid-19 Selesai, Kepala BPOM: 'Vaksin Sinovac Baik', Sudah Siap Edar?
4. Vaksinasi di Inggris
Pemerintah Inggris akan memberikan persetujuan peraturan untuk vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech minggu ini.
Bahkan, izin tersebut keluar sebelum Amerika Serikat, menurut laporan dari kantor berita Telegraph, Minggu (22/11/2020).
Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris juga telah diberitahu agar mempersiapkan diri mengelolanya pada 1 Desember 2020.
Baca Juga: Jokowi Berikan Peringatan Gelombang Kedua, Kasus Covid-19 Indonesia Dibawah Rata-rata Dunia
Namun, Departemen Kesehatan Inggris tidak berkomentar tentang waktu vaksinasi pertama akan diberikan.
Seorang juru bicara mengatakan, proses otorisasi oleh regulator medis Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA) tak bergantung pada pemerintah.
Inggris secara resmi meminta regulator medisnya, MHRA, pekan lalu untuk menilai kesesuaian vaksin Pfizer-BioNTech.
Jika regulator setuju, jutaan dosis vaksin itu akan tersedia pada akhir tahun ini.(*)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com,NHS |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar