Jika dikonsumsi berlebihan, zat tersebut bisa meningkatkan kadar kolesterol, stroke, hipertensi, bahkan masalah gula darah.
Sulit dicerna
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Belum Usai, Jokowi: 'Kita Harapkan Setelah Vaksinasi Segera Pulih'
Mi instan memerlukan waktu lama untuk dicerna tubuh sehingga bisa membebani proses pencernaan.
Kabarnya, mi instan sudah ada di dalam perut selama 20 menit pun tetap utuh. Artikel mengenai hal tersebut bisa langsung klik, GridHEALTH.id dengan judul; Tak Hanya Bungkusnya yang Sulit Terurai, Mi Instan juga Sulit Dicerna oleh Lambung, atau klik di SINI.
Baca Juga: 8 Mitos Berbahaya Mengenai Covid-19 yang Banyak Dipercaya Masyarakat
Selain itu, kandungan pengawet mi instan bisa memicu asma, kecemasan, dan diare.
Tinggi kandungan garam
Kandungan garam dalam mi instan sangat tinggi.
Riset 2014 dalam American Journal of Hypertension membuktikan, konsumsi garam yang tinggi menjadi faktor utama kematian di dunia.
Baca Juga: Sebelum Merencanakan Kehamilan, Ketahui Ragam Suplemen dan Vitamin sesuai Trimester
Pasalnya, konsumsi garam atau natrium berlebihan bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Dua penyakit tersebut tergolong "silent killer" yang berbahaya.
Jadi jika kita sering mengonsumsi mi instan, berarti tidak bijak gula garam lemak, yang menjadi penyumbang utama penyakit kronis.
Baca Juga: Ibu Hamil Sering Alami Sesak Napas, Ini Bedanya dengan Sesak Napas Akibat Covid-19
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar