Studi multidisiplin ini dipimpin oleh Eric A. Hoffman, Ph.D., di University of Iowa bekerja sama dengan para peneliti dari Institut Sains dan Teknologi Periyar Maniammai.
Para peneliti ini menyelidiki dampak polutan kompor pada 23 orang yang memasak dengan bahan bakar gas atau kayu cair biomassa di Thanjavur, India.
Dalam studi tersebut, para peneliti mengukur konsentrasi polutan di rumah dan kemudian mempelajari fungsi paru-paru individu, menggunakan tes tradisional seperti spirometri.
Selanjutnya, dilakukan CT scan canggih untuk membuat pengkuran kuantitatif.
Baca Juga: Bila Sering Terlambat Haid, Kapan Harus Segera Pergi ke Dokter?
Misalnya mereka memperoleh satu pemindaian saat orang tersebut menghirup dan pemindaian lainnya setelah mereka menghembuskan napas.
Kemudian peneliti mengukur perbedaan antara gambar untuk melihat bagaimana fungsi paru-paru.
Berdasarkan analisis tersebut, mereka yang memasak dengan biomassa kayu terpapar polutan dan endotoksin bakteri dengan konsentrasi lebih tinggi dibandingkan yang menggunakan gas minyak cair.
Peneliti juga mengungkapkan mereka yang menggunakan biomassa kayu, memiliki tingkat air trapping yang jauh lebih tinggi di paru-paru.
Baca Juga: Konsumsi Makanan Tiggi Lemak dan Gula Tak Hanya Picu Obesitas, Tapi Juga Nyeri Otot
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar