Oleh sebab itu, diperlukan teknik yang lebih canggih dan sensitif seperti CT scan, untuk bisa mendeteksi efek asap pada organ paru.
Dengan menggunakan teknik CT scan yang lebih sensitif, dapat mendeteksi perubahan regional yang halus sebelum berkembang menjadi penyakit yang parah.
Dr. Kizhakke Puliyakote menambahkan bahwa kurangnya emfisema dalam kelompok studi menunjukkan, paparan asap biomassa mempengaruhi saluran udara kecil di paru-paru.
Baca Juga: Fakta Vaksin Covid-19 yang Dinilai Berbahaya Karena Sebabkan Nyeri, Ini Penjelasan Ahli
Kendati demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami proses penyakit yang terjadi di paru-paru akibat paparan polutan biomassa ini.
"Untuk orang yang terpapar asap biomassa dalam waktu yang lama, sangat penting untuk memiliki penilaian lengkap fungsi paru oleh profesional perawatan kesehatan untuk memastikan bahwa setiap potensi cedera dapat diatasi dengan intervensi yang tepat," saran Dr. Kizhakke Puliyakote.
Sementara studi difokuskan pada memasak dengan biomassa, temuan tersebut memiliki implikasi penting untuk memahami dampak paparan asap biomassa dari sumber lain, termasuk kebakaran hutan.(*)
Baca Juga: Air Rebusan Ciplukan Ternyata Ampuh Cegah Komplikasi Diabetes, Ini Cara Buatnya
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#bijakGGL
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Hati-hati, Memasak dengan Kayu Bakar bisa Sebabkan Kerusakan Paru-paru
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar