GridHEALTH.id - Tahun depan, meski masih dalam masa pandemi Covid-19, pemerintah sudah ancang-acang akan mengaktifkan kembali sekolah tatao muka di kelas seperti biasa.
Namun Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, keputusan pembelajaran semester genap pada tahun akademik 2020/2021 ada di tangan pemerintah daerah (Pemda), komite sekolah, dan para orangtua.
Baca Juga: Mulai Sekarang Hentikan Kebiasaan Bermain Ponsel Saat BAB, Risikonya Terkena Ambeien!
Jadi sebenarnya, keputusan apakah pembelajaran akan dilakukan secara tatap muka atau belajar dari rumah, bukan lagi ditentukan oleh pemerintah pusat.
Penting juga diperhatikan, pemerintah mewanti-wanti pembukaan kembali sekolah harus berdasarkan kondisi setiap daerah. Misalnya masuk zona merah, kuning, atau hijau.
Wilayah yang zona merah, tentu jangan dahulu memberlakukan sekolah tatap muka.
Lain lagi jika sekolah tersebut berada di daerah zona hijau.
Baca Juga: Minum Air Rebusan Seledri Untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi, Begini Cara Membuatnya
Tapi, belum juga sekolah tatap muka berjalan di 2021, dunia pendidikan Indonesia berduka karena Covid-19.
Dilaporkan ada guru meninggal dunia karena Covid-19.
Baca Juga: Ibu Hamil Positif Covid-19 Masih Bisa Melahirkan Normal, Ini Catatan Dokter Kandungan
Guru tersebut berasal dari Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah berselimut duka.
Dari berita yang masuk ke redaksi, ada tiga guru meninggal dunia secara beruntun.
Dua guru di antaranya sudah terkonfirmasi positif Covid-19.
Baca Juga: Sudah Cek Denyut Jantung Hari Ini? Berikut Manfaat dan Caranya yang Paling Simpel
Hal itu pun dibenarkan oleh Kepala Puskesmas Jekulo, dr Emy Ruyanah.
Menurutnya, ketiga guru tersebut berjenis kelamin perempuan, usia di atas 50 tahun.
Awalnya ke tiga guru tersebut terdeteksi mengalami gejala sakit batuk, flu dan demam.
Setelah diperiksa, ketiganya dirawat intensif di tiga rumah sakit berbeda.
Ketiga guru tersebut pun ternyata memiliki komorbid hipertensi dan jantung.
Baca Juga: Masih Banyak Mitos Beredar Seputar Pil KB, Bagaimana Faktanya?
Saat dirawat usai swab test, ketiganya meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit.
Dua orang meninggal dunia pada awal pekan lalu dan akhir pekan lalu.
Menyusul kemudian seorang lagi meninggal dunia pada awal pekan ini.
"Dua orang guru hasil swab-nya positif Covid-19 dan seorang guru hasil swab-nya belum keluar," terang Emy saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Selasa (1/12/2020).
Dijelaskan Emy, tim medis Puskesmas Jekulo masih berupaya menelusuri kontak termasuk menggelar swab massal di SMPN 3 Jekulo.
Baca Juga: Peringatan Pakar Epidemiologi Unair, 3 Momen Ini Bisa Picu Covid-19 di Indonesia Meledak
"Masih tracing, sasaran kami 50 guru dan karyawan akan di-swab," kata Emy.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kudus Harjuna Widada mengatakan, ketiga guru SMPN 3 Jekulo tersebut sudah dimakamkan dengan protokol kesehatan Covid-19.
Terkait hal tersebut, Harjuna sudah menginstruksikan kepada pihak SMPN 3 Jekulo untuk mencatat riwayat ketiga guru tersebut untuk mempermudah penelusuran kontak.
"Saya sudah komunikasi dengan kepsek SMPN 3 Jekulo untuk membuat rekam jejak dan kronologinya," ungkapnya.(*)
Baca Juga: Ramai-ramai 'Dimusuhi', Benarkah Gula Tak Memiliki Gizi di Dalamnya?
View this post on Instagram
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Guru SMP di Kudus Meninggal Dunia Beruntun, 2 Positif Covid-19"
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar