Gejala utama Kawasaki adalah demam tinggi, biasanya lebih dari 102, selama lebih dari lima hari.
Selain itu, untuk menerima diagnosis Kawasaki, pasien harus memiliki empat dari lima gejala; ruam, mata merah, kemerahan di telapak tangan dan telapak kaki, perubahan pada lapisan hidung dan mulut mereka (selaput lendir), kelenjar getah bening membesar.
Penyakit Kawasaki jika tidak ditangani dapat menyebabkan pembengkakan pada jantung dan pembuluh darah, termasuk arteri koroner yang memasok darah ke otot jantung.
Tapi jika penyakit ini terdeteksi dini, dapat diobati dengan antibodi IV, aspirin dosis tinggi, dan steroid.
Mengenai MIS-C sendiri, Children’s Wisconsin pada akhir Mei melaporkan tujuh kasus dugaan MIS-C ke Departemen Layanan Kesehatan Wisconsin.
Baca Juga: Dehidrasi Bisa Bikin Miss V Jadi Kering, Wanita Perlu Waspadai Risikonya
Penting untuk diingat bahwa MIS-C sangat jarang terjadi dan kebanyakan anak sembuh.
Sementara prevalensi MIS-C pada anak-anak yang terpapar COVID-19 menunjukkan beberapa hubungan potensial, korelasi atau penyebab pastinya masih diselidiki.
Jadi jika anak kita menjukan gejala MIS-C seperti di atas, baiknya segera konsultasikan ke dokter ahli.(*)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | Childrenswi.org |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar