GridHEALTH.id - Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku tak pernah menyangka bahwa dirinya bisa menjadi salah satu pejabat yang terinfeksi virus corona (Covid-19).
Bahkan Bima Arya diketahui menjadi pasien Covid-19 nomor 001 di Kota Bogor. Dimana ia terinfeksi virus corona pada bulan Maret 2020 lalu.
Dalam kesaksiannya Bima Arya mengaku hampir meninggal dunia akibat infeksi yang ia derita.
Sayangnya tak sedikit juga yang justru menganggap kabar Bima Arya positif virus corona ini adalah settingan belaka.
Bima Arya pun menceritakan kisahnya itu dalam diskusi daring Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jumat (4/12/2020) lalu.
Menurutnya pada tanggal 17 Maret 2020, ia sedang rapat dengan Dinas Kesehatan, Humas Kominfo, dan Humas, di rumah dinas walikota.
“Saya sudah merasa kurang enak badan. Saya menduga karena jetlag seusai pulang dari kunjungan kerka ke Turki,” ujarnya.
Baca Juga: 7 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Menggunakan Kontrasepsi
Bima mengatakan, rapat tersebut membahas atas sulitnya warga Bogor susah diberitahukan soal ketaatan protokol kesehatan.
"Orang Bogor diminta peduli ancaman Covid-19 itu susah banget. Sampai di rapat saya nyeletuk 'masa sampai harus ada yang positif biar orang Bogor ngerti Covid bahaya,” ujar dia.
Sejam kemudian, Bima mendapat telepon Gubernur Jabar bahwa hasil swab Bima positif.
Malam itu, Bima mengaku langsung dibawa ke RSUD Kota Depok.
Baca Juga: Darah Haid Sedikit Juga Menandakan Adanya Gangguan Kesehatan
“Disitulah mulailah masa isolasi 22 hari yang menurut saya sangat berat,” ujar dia.
Bima mengaku, ia mengaku gejala seperti demam berdarah yakni lemas, pusing, dan mual, yang juga disertai batuk.
"Saya ingat sekali besoknya orang cerita bahwa Kota Bogor sepi sesepi-sepinya, karena saya pasien 001 di Kota Bogor. Artinya saat itu ada shock theraphy, wah walkot aja bisa kena," kata Bima.
Baca Juga: Seperti Ini Tata Cara Pemungutan Suara Pilkada Bagi Pasien Covid-19
Tantangan kemudian muncul saat Bima sembuh.
“Banyak yang mempertanyakan kebenaran sakit yang dialaminya, bahkan ada yang menduga sakit saya settingan,” ujar Bima tak habis piker.
Dari pengalamannya pernah kena corona, Bima merasa hampir meninggal.
Bima bahkan sempat bernazar, jika sembuh akan berusaha semaksimal mungkin mengatasi pandemi Covid-19.
Baca Juga: 6 Efek Buruk Gula yang Jadi Alasan Mengapa Perlu Dikurangi Konsumsinya
'Ya Allah bila diberi izin untuk sehat, izinkan saya untuk ikhtiar maksimal ada di depan selamatkan sebanyak mungkin manusia'.
Bima lantas bekerja sama dengan Nanyang Technology University (NTU) Singapura, melakukan survei soal keyakinan warga terhadap Covid-19. Hasilnya 29% percaya bahwa Covid-19 nyata, dan 50% swing voters alias antara percaya dan tidak percaya.
"Makanya di Bogor, kami yakin semuanya didasarkan pada edukasi. Kami tak mungkin minta ini itu tapi tak melakukan edukasi, jadi sulit dengan denda dan lain-lain," ujarnya.
Berdasarkan survei, edukasi mumpuni nomer satu khusus di kota Bogor adalah melalui tokoh agama, pejabat, dan terakhir adalah artis.(*)
Baca Juga: Konsumsi Gula Berlebih Bikin Kesehatan Kulit Terganggu, Picu Penuaan Dini
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Cerita Bima Arya saat kena Covid-19, dari hampir mati sampai dikira settingan
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar