GridHEALTH.id - Melisha Sidabutar meninggal dunia pada Selasa (9/12/2020) di usianya yang ke 19 tahun.
Dari banyak berita, diketahui Melisha Sidabutar meninggal dunia karena pembengkakan jantung.
Baca Juga: Cukai Rokok Dinaikkan Pemerintah, Jumlah Perokok Diharapkan Berkurang
Untuk diketahui, melansir laman American Academy of Pediatrics, pembengkakan jantung menyebabkan otot jantung membesar, menebal, atau menjadi kaku, sehingga membuat otot jantung tidak memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Gejala pembengkakan jantung pada anak dan remaja, sering kali disalahartikan sebagai pilek, flu, asma, atau sakit perut.
Berikut gejala pembengkakan jantung pada anak dan remaja;
Baca Juga: Pemerintah Didesak Lakukan Rem Darurat Nasional, Satgas: 'Kebijakan Harus Memperhatikan Aspek Lain'
* Sesak napas atau napas cepat
* Pusing, bahkan pingsan
* Detak jantung tidak teratur atau cepat
* Perut kembung atau bengkak
* Nyeri dada
* Kelelahan yang ekstrem
Baca Juga: 'Kode' Buka Kembali Kompetisi Olahraga, Menpora; Penonton Sepak Bola Harus Divaksin
* Kenaikan berat badan yang buruk
* Rasa kantuk yang ekstrem
* Kesulitan makan
Baca Juga: Jangan Salah Pilih Susu Anak, Baca Labelnya Pilih yang Mengandung Beta Casein A2
* Keringat berlebih.
Tapi menurut kesaksian ayah Melisha Sidabutar, melansir nakita.id (11 Desember 2020) dari Kompas.com, yang ditemui usai pemakaman menyebutkan anaknya meninggal bukan karena pembengkakan jantung.
Mounstar mengatakan kalau Melisha tidak punya penyakit jantung.
Baca Juga: Ada Potensi Penipuan Vaksin Covid-19, FBI Tunjukan Skenarionya
“Jadi begini, dia (Melisha) sebetulnya tidak (punya) penyakit jantung," kata Mounstar saat ditemui di TPU Padurenan, kawasan Mustika Jaya, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (10/12/2020).
Mounstar mengungkap kalau anaknya lemah tapi keluarga takut membawa ke rumah sakit karena wabah virus corona.
"Sebetulnya, awalnya dia lemah. Jadi, kita di rumah aja deh karena takut di Covid-19 kan,” kata Mounstar menambahkan.
Sang ayah juga mengatakan kalau Melisha mengalami kondisi lemah sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir.
Dikatakan, keluarga akhirnya membawa Melisha ke rumah sakit untuk diperiksa.
Di situlah diketahui, papar Mounstar, kalau ada pemekaran di katup jantung Melisha Sidabutar.
Hanya saja, keluarga kembali membawa Melisha pulang karena tidak ada dokter spesialis jantung di rumah sakit awal pemeriksaan.
“Menurut dokter, di katupnya itu ada pemekaran sedikit. Karena di rumah sakit tersebut tidak ada dokter jantung, kita bawa dulu ke rumah," kata Mounstar.
Baca Juga: 5 Makanan Sehat yang Tak Boleh Terlewatkan Saat Hamil, Calon Ibu Wajib Konsumsi
Keluarga kemudian sempat berdoa sebelum berkeinginan membawa Melisha ke rumah sakit yang lebih besar.
Namun, kondisi Melisha semakin melemah hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir.(*)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com,American Academy of Pediatrics,Nakita,GridHealth.ID |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar