Berikut panduan persalinan dari Kementerian Kesehatan;
1. Screening atau penyaringan faktor risiko diperlukan dalam pemeriksaan pertama kehamilan.
Karena itu, ibu hamil dianjurkan datang ke dokter untuk diketahui apakah ada faktor risiko yang bisa mengganggu persiapan melahirkan.
Sebaiknya buat janji dulu sebelum datang ke rumah sakit agar tak menunggu terlalu lama. Kenakan masker.
2. Pemeriksaan kehamilan pada trimester kedua bisa ditunda. Pemeriksaan bisa digantikan dengan konsultasi online. Tapi bila ada tanda bahaya, ibu hamil harus menuju rumah sakit segera.
Baca Juga: Seorang Peneliti Menghitung Jumlah Manusia Makan Plastik Dalam Sebulan, Jumlahnya Bikin Syok!
3. Pemeriksaan kehamilan pada trimester ketiga wajib dilakukan satu bulan sebelum hari perkirakan lahir bayi.
4. Rutin memantau kondisi sendiri sehingga bisa langsung ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat jika ada tanda risiko bahaya.
5. Deteksi gerakan janin secara mandiri mulai usia kehamilan 20 minggu. Setelah 28 minggu, pastikan ada minimal 10 gerakan janin per 2 jam.
6. Ibu hamil tak perlu mengikuti senam kehamilan di rumah sakit. Sebagai ganti, bisa ikut kelas online dan dibarengi dengan rutin olahraga dan makan makanan dengan gizi seimbang.(*)
Baca Juga: Dikabarkan 6 Orang Meninggal Dunia, Benarkah Vaksin Covid-19 Pfizer Sebabkan Kemandulan bagi Wanita?
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com,kemkes.go.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar