"Apa yang dialami ibu hamil, juga dialami bayi yang dikandungnya," lanjut dia.
Stres membuat kelenjar pituitari dan adrenal membanjiri tubuh dengan hormon yang awalnya dimaksudkan untuk membantu diri menghindari bahaya.
Zat ini mencakup hormon kortisol, yang mempunyai kemampuan melewati penghalang plasenta antara ibu dan bayi.
Baca Juga: Konsultasi KB Lewat Telemedicine, Semua Jenis Alat Kontrasepsi Bisa Dilayani
Hubungan antara stres dan perkembangan otak janin sangat mengganggu bagi perempuan yang hamil selama pandemi, dikarenakan penelitian sebelumnya menemukan stres pada perempuan hamil di era pandemi meningkat dua kali lipat bahkan tiga kali lipat.
"Dan ada penelitian lain yang diterbitkan mengonfirmasi bahwa wanita hamil melaporkan tingkat stres yang sangat tinggi selama pandemi," ujar Limperopoulos.(*)
Baca Juga: Janin Tidak Terlihat saat Pemriksaan USG, Benarkah Timbulkan Masalah Kehamilan Serius?
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com,JAMA Network |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar