Selain mengganggu konsentrasi, konsumsi gula berlebih juga mengakibatkan perubahan perilaku dan keadaan emosional anak.
Pada anak usia pra-sekolah, kelebihan konsumsi gula dapat menurunkan kualitas belajar, membuat anak menjadi terlalu aktif dan lebih agresif.
"Kadar gula yang paling optimal adalah 55% dari total asupan yang dibutuhkan oleh tubuh. Tidak terlalu rendah karena dapat menyebabkan anak lesu, namun tidak juga terlalu tinggi karena dapat mengganggu neurokimiawi (senyawa kimia dalam syaraf) yang menyebabkan tubuh mudah lelah. Yang penting adalag asupan karbohidrat seimbang," jelasnya.
Baca Juga: 4 Alasan Utama Mengapa Setelah Menikah Jangan Menunda Kehamilan
Tjhin juga menekankan pada konsumsi protein daripada karbohidrat, terutama sebelum anak melakukan pekerjaan rumit yang membutuhkan konsentrasi dan kewaspadaan.
"Protein akan membuat produksi energi konstan sehingga tubuh tidak mudah capek, berbeda dengan gula dengan kadar tinggi yang awalnya membuat agresif, tapi cepat capek kemudian, sehingga mempengaruhi kemampuan berkonsentrasi bahkan kecerdasan anak," pungkasnya.(*)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kebanyakan Makanan Manis Ganggu Konsentrasi Anak
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar