GridHEALTH.id - Sama seperti garam dan lemak, Gula juga jadi bahan yang harus dibatasi konsumsinya.
Hal ini berlaku tidak hanya untuk orang dewasa saja, tapi juga anak-anak.
Pasalnya konsumsi gula berlebih pada anak juga bisa memicu berbagai masalah kesehatan serius yang tidak bisa dianggap sepele.
Dimana salah satu masalah serius yang bisa tejadi akibat konsumsi gula berlebih adalah kemampuan konsentrasi anak jadi terganggu alias bisa menjadi "lemot".
Selain itu, asupan gula berlebih juga bisa membuat kecerdasan anak jadi terpengaruh.
Menurut psikiater anak dr. Tjhin Wiguna, Sp.KJ (K), kesehatan dan perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh pola pemberian asupan makanan yang diberikan.
Baca Juga: Bill Gates Bicara Soal Akhir Pandemi Usai Vaksin Covid-19 Ditemukan, Ini Prediksinya
Baca Juga: Langgar Protokol Kesehatan, Tom Cruise Amuk Para Kru Film Mission Impossible hingga Terancam Dipecat
Seperti kecenderungan anak yang suka mengonsumsi makanan manis tinggi gula yang tentunya bisa berdampak buruk bagi kesehatan anak saat dikonsumsi berlebihan.
"Ini terjadi karena asupan gula dari makanan seimbang saja sebenarnya sudah cukup, jika ditambah dengan makanan manis, anak akan kelebihan asupan gula," Tjhin seperti dilansir dari Kompas.com (19/12/2012).
Baca Juga: Alasan Mengapa Kebanyakan Gula Bisa Menyebabkan Peradangan Dalam Tubuh
Konsumsi gula berlebih dapat memicu banyak gangguan kesehatan, seperti gangguan metabolik obesitas, diabetes, karies pada gigi.
Terlebih sebuah penelitian juga menunjukkan konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan gangguan konsentrasi pada anak.
Klik Disini untuk penjelasan lebih lanjut.
"Ketika konsumsi gula berlebih, tubuh akan menetralkannya dengan memperbanyak produksi insulin. Sedangkan kadar insulin yang terlalu banyak akan membuat anak lelah sehingga sulit berkonsentrasi," ungkap Tjhin.
Baca Juga: Resmi Berikan Vaksin Covid-19 Gratis, Jokowi: 'Saya Akan Menjadi yang Pertama Divaksin'
Selain mengganggu konsentrasi, konsumsi gula berlebih juga mengakibatkan perubahan perilaku dan keadaan emosional anak.
Pada anak usia pra-sekolah, kelebihan konsumsi gula dapat menurunkan kualitas belajar, membuat anak menjadi terlalu aktif dan lebih agresif.
"Kadar gula yang paling optimal adalah 55% dari total asupan yang dibutuhkan oleh tubuh. Tidak terlalu rendah karena dapat menyebabkan anak lesu, namun tidak juga terlalu tinggi karena dapat mengganggu neurokimiawi (senyawa kimia dalam syaraf) yang menyebabkan tubuh mudah lelah. Yang penting adalag asupan karbohidrat seimbang," jelasnya.
Baca Juga: 4 Alasan Utama Mengapa Setelah Menikah Jangan Menunda Kehamilan
Tjhin juga menekankan pada konsumsi protein daripada karbohidrat, terutama sebelum anak melakukan pekerjaan rumit yang membutuhkan konsentrasi dan kewaspadaan.
"Protein akan membuat produksi energi konstan sehingga tubuh tidak mudah capek, berbeda dengan gula dengan kadar tinggi yang awalnya membuat agresif, tapi cepat capek kemudian, sehingga mempengaruhi kemampuan berkonsentrasi bahkan kecerdasan anak," pungkasnya.(*)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kebanyakan Makanan Manis Ganggu Konsentrasi Anak
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar