GridHEALTH.id- Di zaman menghindari pembeli lain di toko kelontong dan menyeberang ke seberang jalan untuk menghindari sesama pejalan kaki, mereka yang patuh social distancing atau jarak sosial mulai bertanya-tanya apakah praktik untuk menghindari Covid-19 ini dapat berdampak negatif pada sistem kekebalan mereka, saat pandemi masih berlarut-larut.
Beberapa orang khawatir kurangnya kontak dengan orang lain akan melemahkan sistem kekebalan mereka dengan mengurangi kontak aktifnya dengan kuman.
Namun, para peneliti mengatakan tidak banyak yang perlu dikhawatirkan. Bahkan ketika kita tinggal 2 meter atau 6 kaki dari orang lain atau menghabiskan sebagian besar waktu kita di rumah, tubuh kita terus-menerus merespons banyak bakteri dan kuman lain yang menghuni lingkungan dalam dan luar ruangan.
“Kami terus-menerus terpapar mikroba, dan ini yang membuat sistem kekebalan selalu dipicu,” kata Akiko Iwasaki, peneliti sistem kekebalan di Universitas Yale.
Efek vaksin masa kanak-kanak dan imunitas bawaan lainnya juga bertahan lama, kata Iwasaki, dan tidak akan hilang dalam semalam hanya karena menjaga jarak dari orang lain selama pandemi.
Suntikan flu musiman juga akan membantu melindungi kita dari satu penyakit potensial lainnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Para ahli mengatakan siapa pun yang ingin meningkatkan kesehatan kekebalan mereka selama pandemi harus mempraktikkan kebiasaan seperti mengelola stres dengan baik, menerapkan pola makan sehat, olahraga teratur, dan cukup tidur.
Baca Juga: Benarkah Kehamilan Sahabat Bisa Menular? Coba Cek Faktanya Disini
Baca Juga: Sinar Ultraviolet LED Bisa Bunuh Virus Corona Layaknya Disinfektan
“Ini adalah hal-hal yang benar-benar mempengaruhi sistem kekebalan,” kata Iwasaki. (*)
Source | : | The Daily Sabah,Anadolu Agency |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar