Mual dan muntah
Selama 16 minggu pertama kehamilan, terjadi mual muntah ringan hingga sedang.
Ini adalah morning sickness, dan hal ini kerap dijadikan sebuah pertanda seorang perempuan hamil muda.
Baca Juga: Jokowi Beri Pesan di Hari Ibu Nasional, Coba Lakukan 5 Hal Ini agar Tetap Kuat dan Semangat
Jika ringan bisa ditangani sendiri dengan istirahat dan minum atau makanan makanan hangat.
Jika berat atau sampai mengganggu ibu, dokter dapat merekomendasikan pengobatan untuk mengurangi dehidrasi dan ketidaknyamanan.
Setelah 16 minggu kehamilan, muntah biasanya tidak berhubungan dengan kehamilan dan mungkin disebabkan oleh infeksi.
Dalam kasus yang jarang terjadi, muntah dapat disebabkan oleh masalah medis yang lebih serius, seperti hepatitis, pankreatitis, atau tukak.
Baca Juga: Ibu Hamil Muda Bisa Kentut dan Sendawa Puluhan Kali Dalam Sehari, Waspada Kelebihan Gula
Satui hal yang harus diingat, jika mengalami mual atau muntah setelah trimester pertama kehamilan, jangan menganggapnya terkait dengan kehamilan, dan jangan biarkan dokter berasumsi demikian, tanpa memeriksa penyebab yang mendasarinya.
Sakit maag
Mulas, atau gastroesophageal reflux, mempengaruhi tiga dari lima orang pada populasi umum.
Banyak ibu hamil pada trimester tiga mengalami hal ini.
Baca Juga: Setelah Anosmia, Muncul Parosmia, Gangguan Penciuman Pasien Sembuh Covid-19
Hal ini terjadi dikarenakan, selama kehamilan otot antara esofagus dan perut mengendur karena perubahan hormonal yang berhubungan dengan kehamilan.
Pada saat yang sama, rahim yang tumbuh meningkatkan tekanan pada perut. Kombinasi tersebut merupakan badai yang sempurna untuk mulas.
Solusinya, makan dalam porsi kecil dan lebih sering dapat membantu mencegah mulas.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Dari Tembakau Diklaim Lebih Cepat dan Efisien, Ini Penjelasannya
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar