GridHEALTH.id - Dunia kini dihebohkan dengan ditemukannya varian baru virus corona (Covid-19) di Inggris.
Dimana varian baru virus corona tersebut dianggap lebih mudah dan cepat menular.
Alhasil temuan ini membuat sejumlah negara melarang penerbangan dari Inggris, baik kedatangan maupun kepergian.
Melihat kejadian tersebut, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengklaim pemerintah Indonesia tak tinggal diam.
Tim Komunikasi Komite Penanganan Covid-19dan Pemulihan Ekonomi Nasional lewat siaran pers yang dirilis menyatakan pemerintah Indonesia terus mengikuti perkembangan adanya varian baru dari virus corona di Inggris tersebut.
Bahkan varian baru virus corona ini akan dikaji dan dianalisis pada urutan genetikanya dengan tujuan untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil pemerintah berdasarkan bukti ilmiah.
Hal itu disampaikan langsung oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, saat menjawab pertanyaan media di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (22/12/2020).
Baca Juga: Ribuan Orang Antre Rapid Test Antigen di Stasiun dan Bandara, Awas Penularan Covid-19
"Langkah surveilans akan terus diperkuat oleh pemerintah dengan terus memonitor perkembangan virus yang sangat dinamis ini," kata Wiku
Terlepas adanya perkembangan varian baru Covid-19, pemerintah tetap meminta masyarakat disiplin mematuhi protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Protokol kesehatan harus diterapkan dalam setiap aktivitas dan penting dalam mencegah penularan.
Baca Juga: Jokowi Resmi Reshuffle, Budi Guna Sadikin Gantikan Menteri Kesehatan Terawan, Ini Latar Belakangnya
Terlebih penularan virus corona sampai saat ini sangat sulit diprediksi, semua orang sangat rentan tertular.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), virus corona menyebar terutama di antara orang-orang yang berada dalam kontak dekat atau dalam jarak sekitar 6 kaki untuk waktu yang lama.
Penyebaran virus corona terjadi ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara, dan tetesan dari mulut atau hidung mereka diluncurkan ke udara dan mendarat di mulut atau hidung orang-orang di dekatnya.
Baca Juga: Studi di Kanada, Melamun Tentang Cinta Bisa Hilangkan Stres
"Sehingga kita dapat melindungi diri sendiri dan orang terdekat dari Covid-19. Selain itu pemerintah daerah penting memasifkan 3T, sehingga deteksi dini dapat dilakukan kepada masyarakat dan konta eratny yang positif Covid-19. Sehingga bisa mendapatkan perawatan," saran Wiku.
Disamping itu, masih menjawab pertanyaan media, selama masa libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021, Satgas Penanganan Covid-19 memperketat mobilitas pelaku perjalanan.
Baca Juga: Fakta Tentang Diabetes Basah dan Diabetes Kering, Apa Penyebabnya?
Pengawasan persyaratan perjalanan akan dilakukan di masing-masing daerah termasuk bagi yang menggunakan transportasi darat.
Satgas Covid-19 akan membentuk pos pengamanan terpadu seperti terminal atau rest area.
"Satgas daerah akan melakukan sidak (inspeksi mendadak) di titik-titik tertentu, pemerintah tetap menganjurkan masyarakat melakukan tes sebagai bentuk tanggung jawab pelaku perjalanan," jelas Wiku.
Untuk pengawasan tersebut, satgas daerah diminta melakukan pengawasan di wilayah perbatasan. Sebagai upaya skrining para pelaku perjalanan.(*)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#Hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | CDC,Warta Kota |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar