Menanggapi hal tersebut, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Dr. Zubairi Djoerban, Sp. PD-KHOM akhirnya angkat bicara.
Zubairi menyatakan bahwa tes swab PCR bisa mendeteksi tiga spike (seperti paku-paku yang menancap pada permukaan virus corona) yang berbeda, sehingga virus varian baru ini masih tetap bisa dideteksi oleh tes PCR.
Selain itu, varian baru virus corona ini tidak mempengaruhi hasil dari vaksinasi.
"Karena vaksinasi tidak membentuk satu respons antibodi saja. Yang harusnya terpengaruh adalah kebijakan kita dan keputusan orang untuk berlibur. Sekali lagi, mari perketat tali masker," tulis Zubairi melalui akun Twitter pribadinya.
Bahkan, Kepala Departemen Penyakit Menular di Imperial College London Wendy Barclay mengatakan, tes PCR tergantung pada tiga pengujian yang berbeda.
Source | : | Kompas.com,Twitter |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar