GridHEALTH.id - Belakangan ini, dunia digemparkan dengan adanya penemuan varian baru virus corona yang berasal dari Inggris.
Dikabarkan, vairan baru virus corona bernama B117 ini dinilai lebih menular dan menyebar.
Baca Juga: Varian Baru Virus Corona dari Inggris Kabarnya Masuk Surabaya, Benarkah?
Bahkan seorang pelajar berusia 17 tahun asal Singapura juga sudah terjangkit varian baru virus corona usai pulang dari inggris.
Namun di balik gembar-gembor mengenai kengeriannya, kabarnya varian baru virus corona tersebut tidak bisa dideteksi melalui rapid tetst antigen atau tes swab PCR.
"Virus Covid-19 mengalami mutasi dan membentuk varian baru yg diberi nama Covid-19 B117, virus jenis baru ini sedang mengganas di Inggris dan sudah masuk ke Singapura melalui seorang mahasiswi warga Singapura yg sedang mudik."
"Celakanya virus tersebut tidak bisa terdeteksi melalui PCR test atau Rapid test Antigen," tulis sebuah unggahan di akun Facebook.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Dr. Zubairi Djoerban, Sp. PD-KHOM akhirnya angkat bicara.
Zubairi menyatakan bahwa tes swab PCR bisa mendeteksi tiga spike (seperti paku-paku yang menancap pada permukaan virus corona) yang berbeda, sehingga virus varian baru ini masih tetap bisa dideteksi oleh tes PCR.
Selain itu, varian baru virus corona ini tidak mempengaruhi hasil dari vaksinasi.
"Karena vaksinasi tidak membentuk satu respons antibodi saja. Yang harusnya terpengaruh adalah kebijakan kita dan keputusan orang untuk berlibur. Sekali lagi, mari perketat tali masker," tulis Zubairi melalui akun Twitter pribadinya.
Bahkan, Kepala Departemen Penyakit Menular di Imperial College London Wendy Barclay mengatakan, tes PCR tergantung pada tiga pengujian yang berbeda.
Salah satu pengujian mendeteksi Spike atau bagian lonjakan virus.
Baca Juga: Bak Petir di Awal Tahun Baru, Iuran BPJS Kesehatan Naik Lagi per 1 Januari 2021
"Salah satu cara (varian virus baru) ini diambil adalah bahwa bagian Spike dari pengujian tampaknya tidak bekerja dengan baik pada varian ini. Ini bukanlah masalah dari segi jumlah kasus, karena kami memiliki dua bagian cadangan lain yang masih mendeteksi virus," katanya, dikutip dari Kompas.com.
Jadi, meski varian baru virus corona tersebut disebut lebih menular, namun nyatanya virus ini masih bisa dideteksi menggunakan tes swab PCR maupun rapid test antigen. (*)
Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Batal Diselenggarakan Januari 2021: Ada Kekhawatiran Kasus Covid-19 Meningkat
View this post on Instagram
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com,Twitter |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar