Kumar mencatat bahwa di antara ribuan pasien yang dirawat karena anosmia jangka panjang di seluruh Inggris, beberapa mengalami parosmia.
"Indera penciuman terdistorsi, dan sayangnya, sebagian besar tidak menyenangkan," katanya.
"Sangat mengganggu pasien dan kualitas hidup mereka sangat terpengaruh", tambahnya.
Baca Juga: Idealnya BAB Dilakukan Setiap Hari, Bila Sembelit Ini Waktu yang Bisa Ditolerir
Bahkan, seorang pasien Covid-19 yang mengaku sebagai pecandu kopi mengungkapkan, ia mencium bau kopi seperti minuman dengan bau menyengat layaknya bir dan bensin.
Melihat hal tersebut, Kumar mendeskripsikannya sebagai "virus neurotropik".
"Virus ini memiliki keterkaitan dengan saraf di kepala dan khususnya, saraf yang mengontrol indera penciuman. Tapi, itu mungkin juga mempengaruhi saraf lain dan itu mempengaruhi, menurut kami, neurotransmiter, mekanisme yang mengirim pesan ke otak," ujarnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar