Pada saat itu, banyak perempuan muda Jerman yang ingin melahirkan anak Arya. Karena mereka mencintai Hitler.
Hildegard Trutz sendiri termasuk salah satunya.
Dirinya telah menjadi pendukung setia Nazi sejak Hitler berkuasa.
Dia telah bergabung dengan Bund Deutscher Mädel (BDM atau perempuan yang setara dengan Pemuda Hitler) pada 1933 dan senang menghadiri pertemuan mingguannya.
Trutz dengan cepat menjadi pemimpin BDM lokal.
"Saya ditunjuk sebagai contoh sempurna dari wanita Nordik," katanya.
"Selain kaki saya yang panjang dan belalai saya yang panjang, saya memiliki pinggul dan panggul yang lebar untuk melahirkan anak."
di 1936, saat berusia delapan belas tahun, Trutz mendapat tawaran dari pemimpin BDM untuk masuk dalam program Lebensborn.
Setelah menyetujui. Trutz pun menjalani serangkaian tes medis, bersama dengan penyelidikan menyeluruh atas latar belakangnya.
Baca Juga: Tegas, Warga yang Beraktivitas Tak Pakai Masker di Bekasi Bakal Didenda Hingga Rp 50 Juta
Sangat penting bahwa dia tidak memiliki darah Yahudi.
Setelah dinyatakan lulus seleksi, Trutz masuk camp di kastil tua di Bavaria, dekat Tegernsee.
Di sana ada empat puluh gadis lain. Mereka semua menggunakan nama samaran.
"Yang Anda butuhkan untuk diterima di sana hanyalah sertifikat keturunan Arya setidaknya sejauh kakek buyut Anda."
Selain itu, "Kami harus membuat pernyataan berdasarkan undang-undang bahwa tidak pernah ada kasus penyakit keturunan, dipsomania, atau ketidakmampuan dalam keluarga kami."
Baca Juga: Sakit yang Diderita Imel Putri, Sampai Dirinya Takut Mati di Ruang Operasi dan Dapatkan Keajaiban
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar