China pertama kali melaporkan kasus virus corona yang ada di kota Wuhan, Provinsi Hubei, pada 31 Desember 2019. Saat itu mereka langsung menutup pasar ikan yang diduga menjadi sumber penyebaran Covid-19.
Lihat postingan ini di Instagram
Kementerian Kesehatan China pada Mei 2020 melaporkan kepada WHO bahwa ada kemungkinan virus corona berasal dari hewan yang kemudian menular kepada manusia.
Amerika Serikat lantas menuduh China menutupi penyebaran kasus virus corona. Mereka dan sejumlah negara anggota lain lantas mendesak WHO menyelidiki penanganan Covid-19 di China, karena dinilai tidak terbuka.
Di dalam negeri, pemerintah China berusaha meredam gelombang kritik atas penanganan pandemi, dengan menghukum 8 pelapor Covid-19 di masa awal pandemi.
Seorang jurnalis warga China yang melaporkan wabah itu, Zhang Zhan, ditahan sejak Mei 2020 dan diperkirakan akan diadili. Zhang adalah mantan pengacara yang melakukan perjalanan ke Wuhan pada Februari 2020.
Dia lantas melakukan streaming mengenai kondisi awal pandemi Covid-19 dan menulis esai berisi kritik di media sosial yang dilarang China.
Baca Juga: Terbukti Bisa Melangsingkan Badan, Simpan Stok Jahe di Rumah
Baca Juga: Ini Alasannya Kata Dokter Mengapa Perlu Zat Besi Untuk Ibu Hamil
Di sisi lain, China mencoba mengalihkan perhatian dunia melalui diplomasi dengan menjanjikan membagikan vaksin Covid-19 dengan negara berkembang, dan juga mengirim bantuan alat pelindung diri (APD) ke negara-negara yang membutuhkan. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | Kompas.com,Reuters,WHO,CNN Indonesia |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar