Sementara Andre Perfeito dari kelompok investasi Necton menuturkan betapa pun tegasnya ucapan jair Bolsonaro, baginya itu hanya retorika belaka.
"Saya hanya melihatnya sebagai retorika berargumen daripada upaya menyeimbangkan pengeluaran publik," ujar dia.
Perfeito menjelaskan, dia melihat situasinya sudah jelas di mana pemerintah tak hanya kurang uang, namun juga kurang rencana.
Baca Juga: Jelang Vaksinasi, Menkes Budi Gunadi Ungkap Efek Disuntik Vaksin Sinovac; 'Pegal-pegal dan Demam'
Apalagi, raksasa di kawasan Amerika Selatan tersebut tak punya momentum yang jelas kapan mereka bakal memulai vaksinasi Covid-19.
Kekhawatiran terhadap sepak terjang Jair Bolsonaro mencuat setelah jumlah kasus infeksi maupun kematian terus meningkat.
Dalam 24 jam terakhir seperti dikutip AFP Rabu (6/1/2020), Brasil mencatatkan 1.171 korban meninggal dan 60.000 kasus baru.
Otoritas kesehatan setempat mengungkapkan, jumlah itu bisa saja meningkat karena publik masih berada dalam selebrasi Natal dan Tahun Baru.(*)
Baca Juga: Gilang Dirga Pisah Rumah dengan Adiezty Ferza, Kehilangan Kemampuan Mencium
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com,worldometers.info/coronavirus |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar