GridHEALTH.id - Indonesia berduka di tengah kegembiraan dimulainya program vaksin Covid-19 dari pemerintah.
Bagaimana tidak berduka, kini negara Indonesia masuk urutan 19 kasus Covid-19 terbanyak di dunia.
Baca Juga: Sering Tes Swab Lewat Hidung, Benarkah Berdampak Buruk pada Kesehatan Otak dan Tubuh?
Sedihnya lagi, peringkat 19 ini diraih manaka kasus Covid-19 diseluruh dunia sedang meningkat tajam.
Bayangkan saja, menurut data dari worldometers.info, Minggu (17/1/2021) siang, dilaporkan ada 95.024.858 kasus positif di seluruh dunia.
Baca Juga: Kejadian Langka, Pria Ini Punya Antibodi Super Yang Mampu Menetralisir Covid-19
Amerika Serikat masih diperingkat pertama, sebagai negara dengan kasus virus corona terbanyak di dunia, dengan 24 juta kasus positif.
Lalu kedua India dengan 10,5 juta kasus. Ketiga Brasil dengan 8,4 juta kasus.
Indonesia peringkat 19 dunia, nomor 4 di Benua Asia, nomor 1 di Asia Tenggara.
Baca Juga: Tak Hanya Anak-anak, Orang Dewasa juga Wajib Dapatkan 18 Jenis Imunisasi, Ini Jadwalnya!
Dengan total kasus 907.929 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.
Data pemerintah memperlihatkan, melansir Intisari-online (18 Januari 2021), bahwa ada 11.287 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir, hingga Minggu (17/1/2021).
Kasus kematian karena Covuid-19 yang tercatat, periode 16-17 Januari 2021, ada 220 pasien Covid-19 yang tutup usia.
Sehingga, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 25.987 orang.
Sementara ada 73.243 orang yang saat ini berstatus suspek terkait penularan virus corona.
Baca Juga: Pantas Orang Korea Sering Makan Kimchi, Ternyata Khasiatnya Ini Luar Biasa Bagi Tubuh
Tapi ada harapan baru yang baik datang.
Dari banyaknya yang positif, diketahui ada penambahan 9.102 pasien Covid-19 yang sembuh dalam sehari.(*)
Baca Juga: Makan Ini Sebelum Olahraga Membantu Membakar Kalori Lebih Banyak
View this post on Instagram
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | kompas,intisari,Worldometers.info |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar