5. Komplikasi jantung
Studi JAMA menyebutkan, hampir 78 % pasien Covid-19 muda dan sehat yang telah sembuh dari Covid-19 mengalami tanda-tanda komplikasi dan kerusakan jantung.
Faktanya, bagi mereka yang memiliki gangguan jantung, Covid-19 juga dapat meningkatkan risiko kematian.
Studi lain yang dilakukan oleh CDC China Weekly menemukan bahwa 22 % pasien yang meninggal akibat Covid-19 menderita masalah jantung.
Ada juga bukti yang menunjukkan bahwa untuk masalah yang sering muncul secara diam-diam, masalah jantung dapat muncul di hari-hari pertama infeksi, bahkan bagi mereka yang tidak menunjukkan gejala.
Sehingga, selama masa infeksi Covid-19, sangat penting untuk menjaga jantung dan melihat tanda-tanda awal masalah.
Baca Juga: Bagaimana Diabetes Bisa Memunculkan Penyakit Gusi? Ini Penjelasannya
6. Sindrom takikardia
Beberapa peneliti percaya bahwa pasien Covid-19, terutama mereka yang melakukan perjalanan jauh dapat menghadapi kondisi seperti POTS atau sindrom takikardia ortostatik postural.
Sindrom ini merusak sistem saraf, menyebabkan ketidakseimbangan detak jantung, tingkat tekanan darah yang tidak biasa.
Selain itu, yang perlu diwaspadai yakni tanda takikardia juga dapat bermanifestasi menjadi gejala seperti pusing, sirkulasi darah menurun, menyebabkan jantung berdebar-debar, pusing, kekebalan tubuh yang terganggu.
Itu semuanya dapat dianggap sebagai tanda awal gangguan jantung.(*)
View this post on Instagram
#beratasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar