GridHEALTH.id - Virus corona (Covid-19) diketahui dapat menyerang beberapa organ tubuh ketika mereka menginfeksi seseorang.
Apalagi jika orang tersebut memiliki komorbid atau penyakit penyerta.
Maka infeksi Covid-19 dapat meningkatkan risiko kematian.
Salah satu organ yang bisa terdampak oleh Covid-19 adalah jantung.
Baca Juga: Awas Bercak di Lidah Sebagai Gejala Baru Covid-19, Ini Peringatan Ahli
Ketika jantung berinteraksi dengan efek dari Covid-19 maka risikonya akan menimbulkan gejala parah atau severe Covid-19
"Ketika orang dengan komorbid tersebut terkena Covid-19, maka ada risiko cukup tinggi untuk mengalami gejala parah," kata Bayu saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/10/2020) siang.
Gejala parah atau severe Covid-19 terjadi karena interaksi efek dari Covid-19 dengan komorbid.
Dilansir dari Times of India, (17/1/2021), setidaknya ada 7 tanda gejala Covid-19 mulai menyerang kesehatan jantung seorang pasien.
Baca Juga: Hubungan Vertigo dan Covid-19, Seperti Dialami Oleh Almarhum Farida Pasha
Berikut diantaranya:
1. Kelelahan ekstrem
Kelelahan, kelelahan akut, dan nyeri dada sering dilaporkan sebagai gejala pada pasien Covid-19 yang didiagnosis dengan kerusakan jantung.
Diketahui, saat jantung bekerja terus-menerus untuk mengatur aliran darah, maka kondisi itu bisa membuat seseorang merasa lelah dan mengalami detak jantung yang cepat dan tidak teratur.
Hal ini adalah salah satu tanda peringatan awal dari masalah jantung.
Apabila pasien Covid-19 menderita kelelahan kronis dan mengalami detak jantung yang tidak menentu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca Juga: Terobosan Dalam Dunia Pengobatan Untuk Mengubah Kesehatan Pasien
2. Saturasi oksigen
Selain itu, suatu komplikasi umum dapat terjadi ketika virus menghalangi aliran darah membawa oksigen dalam tubuh.
Kondisi ini dapat memicu terjadinya gangguan seperti hipoksia, disorientasi, kebingungan, bibir atau wajah kebiruan.
Jika hal ini terjadi, artinya bisa jadi merupakan sinyal adanya gangguan pada jantung.
Gangguan apa pun pada aliran darah dapat menyebabkan penggumpalan, meningkatkan peradangan, dan mempersulit jantung untuk melakukan tugasnya.
3. Nyeri dada
Tanda gangguan jantung lainnya efek dari infeksi Covid-19 yakni nyeri pada bagian dada.
Nyeri dada sebagai gejala adalah sesuatu yang berhubungan dengan penurunan fungsi paru-paru, sesak napas, serta kerusakan jantung.
Dalam kasus Covid-19, penggandaan dan penyebaran virus dapat menggangu fungsi jantung dan bisa merusak otot-otot jantung.
Efeknya, seseorang yang terinfeksi bisa mengalami nyeri dada, atau angina.
Selain itu, nyeri dada juga dianggap sebagai salah satu tanda pertama serangan jantung.
Namun, dalam beberapa kasus, nyeri dada yang ekstrem dan berdenyut serta denyut jantung yang berfluktuasi juga dapat menyebabkan pingsan.
Baca Juga: Vaksinasi Jokowi Disebut Gagal dan Tak Menembus Otot, Ketua Satgas IDI Angkat Bicara
4. Radang jantung
Miokarditis atau radang otot jantung adalah komplikasi jantung yang ditakuti, namun umum terkait dengan Covid-19.
Diketahui, miokarditis dapat terjadi karena serangan langsung virus pada jantung, atau karena badai sitokin, yang dapat membuat tubuh menyerang sel-sel sehat secara keliru.
Dengan peradangan jantung dan masalah lainnya, otot jantung menjadi lebih lemah, menyebabkan organ membesar dan mengganggu aliran darah.
Kondisi ini menyebabkan tingkat tekanan darah menjadi turun secara mendadak dan menyebabkan penumpukan cairan.
Tekanan berlebihan di paru-paru atau jantung juga bisa menyebabkan gagal jantung.
Oleh karena itu, seseorang tidak boleh terlalu genting selama atau setelah pemulihan.
Baca Juga: Smoothie Sederhana Untuk Mengurangi Nyeri Haid Dalam Hitungan Jam
5. Komplikasi jantung
Studi JAMA menyebutkan, hampir 78 % pasien Covid-19 muda dan sehat yang telah sembuh dari Covid-19 mengalami tanda-tanda komplikasi dan kerusakan jantung.
Faktanya, bagi mereka yang memiliki gangguan jantung, Covid-19 juga dapat meningkatkan risiko kematian.
Studi lain yang dilakukan oleh CDC China Weekly menemukan bahwa 22 % pasien yang meninggal akibat Covid-19 menderita masalah jantung.
Ada juga bukti yang menunjukkan bahwa untuk masalah yang sering muncul secara diam-diam, masalah jantung dapat muncul di hari-hari pertama infeksi, bahkan bagi mereka yang tidak menunjukkan gejala.
Sehingga, selama masa infeksi Covid-19, sangat penting untuk menjaga jantung dan melihat tanda-tanda awal masalah.
Baca Juga: Bagaimana Diabetes Bisa Memunculkan Penyakit Gusi? Ini Penjelasannya
6. Sindrom takikardia
Beberapa peneliti percaya bahwa pasien Covid-19, terutama mereka yang melakukan perjalanan jauh dapat menghadapi kondisi seperti POTS atau sindrom takikardia ortostatik postural.
Sindrom ini merusak sistem saraf, menyebabkan ketidakseimbangan detak jantung, tingkat tekanan darah yang tidak biasa.
Selain itu, yang perlu diwaspadai yakni tanda takikardia juga dapat bermanifestasi menjadi gejala seperti pusing, sirkulasi darah menurun, menyebabkan jantung berdebar-debar, pusing, kekebalan tubuh yang terganggu.
Itu semuanya dapat dianggap sebagai tanda awal gangguan jantung.(*)
View this post on Instagram
#beratasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar