GridHEALTH.id - Kebohongan China soal pandemi virus corona (Covid-19) mulai diungkap dokter-dokter di Wuhan.
Hal itu terungkap setelah ditayangkannya dokumenter di kanal televisi Inggris ITV, berjudul Outbreak: The Virus That Shook The World.
Dimana dalam tayangan tersebut penguasa China dituding membungkam petugas medis yang mencoba memperingatkan bahaya beberapa minggu sebelum virus corona meledak di seluruh dunia.
Baca Juga: Virus Corona Ternyata Sudah Bermutasi Sejak Keluar dari Wuhan
Dokumenter pertama kali muncul setelah pada Senin (18/1/2021), penyelidikan independen menyimpulkan China terlalu lambat merespons Covid-19.
Berdasarkan rekaman yang dilakukan secara diam-diam, para dokter di Wuhan mengakui mereka sudah tahu virus itu mematikan.
Salah satu dokter mengungkapkan, pada akhir Desember atau awal Januari 2020, kerabat kenalanannya meninggal dengan dugaan dia terpapar Covid-19.
Segera penyakit menyebar dengan cepat ke seluruh penghuni rumah.
Termasuk kenalan si tim medis yang tak disebutkan identitasnya tersebut. Kemudian pada 12 Januari, WHO menekankan belum terdapat "bukti tegas" penyebaran antar-manusia, dan "yakin" akan penanganan Beijing.
"Kami merasa, seharusnya mereka tidak ragu sedikit pun bahwa transmisi dari manusia ke manusia bisa terjadi," ujar salah satu tim medis lain.
Mereka menerangkan ketika masalah ini dibawa dalam forum rumah sakit, mereka diminta untuk berbohong kepada publik.
"Pemerintah setempat melarang kami untuk memberitahukan fakta yang sebenarnya ketika hadir dalam pertemuan," ujar dia.
Ketika WHO mulai memberikan respons serius pda 21 Januari 2020, wabah ini sudah menginfeksi 278 orang di China dan menular ke tiga negara.
Tim medis itu berseloroh, otoritas sebenarnya sudah tahu akan risiko tetap menggelar perayaan Tahun Baru Imlek karena bisa memercepat penyebaran.
"Pemerintah kota sudah diimbau untuk tidak menggelar perayaan. Namun mereka mengabaikannya karena acara ini bukti keharmonisan dan kemakmuran rakyat," jelas mereka.
Testimoni tenaga kesehatan dari tenaga kesehatan di Wuhan mendapatkan respons dari Dr Lo Yi-chun, Wakil Direktur Jenderal Pusat Pencegahan Penyakit Taiwan.
Dilansir Daily Mail Selasa (19/1/2021), Dr Lo mengatakan respons awal terhadap virus SARS-Cov-2 adalah sebuah kegagalan.
"Saya kira pandemi ini akan bisa dihindari jika China transparan soal penyebarannya, dan memberi informasi pada dunia," ucap Dr Lo. Beijing disebut tidak berkomentar.
Namun sebelumnya, mereka membantah tudingan tersebut dan menegaskan akan menjabarkannya jika waktunya tepat.
"Negeri Panda" sudah mengeklaim keberhasilan penanganan Covid-19 adalah keberhasilan para pemimpin di partai komunis.
Sepanjang 2020 lalu, China merupakan satu-satunya negara maju yang berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi.
Selain menyalahkan Beijing, panel independen itu juga melontarkan kritik kepada WHO, yang pada tahun lalu terus disorot negara Barat.
Hasil dari investigasi itu muncul di tengah upaya WHO mencari tahu asal usul virus yang kini menginfeksi 96 juta penduduk dunia tersebut.
Pada pekan lalu, tim berisi pakar internasional yang dikirim WHO sudah sampai di China dalam rangka menggelar penyelidikan.
Selama ini, sains percaya wabah ini berasal dari kelelawar, dan menular ke manusia melalui hewan perantara seperti trenggiling.
Namun, pemerintahan Presiden AS Donald Trump menawarkan tuduhan bahwa virus corona itu bocor dari laboratorium di Wuhan.(*)
Baca Juga: Tak Efektif Turunkan Kasus Covid-19, Pemerintah Bakal Perpanjang PPKM Jawa-Bali hingga Februari 2021
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Film Dokumenter Ungkap Dokter di Wuhan Diminta Bohong soal Covid-19"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar