GridHEALTH.id - Kasus positif Covid-19 di Indonesia seakan tiada henti menyebar bahkan terus memecahkan rekor jumlah tertinggi.
Menurut Satuan Tugas Penanganan Covid-19, adanya rekor tertinggi kasus Covid-19 ini dikarenakan jumlah testing yang sudah melebihi batas standar WHO.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Terus Meroket, Satgas Akui: Testing di Indonesia Melebihi Batas Standar WHO
Hal ini diungkapkan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.
"Jumlah orang yang diperiksa mingguan sudah mencapai angka 290.764 orang atau sudah melebihi target WHO sebesar 107,69 persen," ujar Wiku di Graha BNPB, Selasa (19/1/2021).
Kendati demikian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin seakan membantah hal tersebut.
Bahkan, Menkes Budi menyebut kesalahan testing di Indonesia yang seperti tidak ada gunanya.
"Tapi enggak ada gunanya testing-nya. Secara epidemiologi, hal-hal gitu yang harus diberesin," tuturnya dalam kanal YouTube PRMN SuCi, Rabu (20/1/2021).
Sampai dengan Kamis (21/1), total jumlah yang dites di Indonesia mencapai 5.718.753 orang.
Sementara, jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 8.560.220 spesimen.
Baca Juga: Thailand Gunakan Sambiloto Untuk Pengobatan Covid-19, Apa Khasiatnya?
Selain dianggap tidak ada gunanya, Menkes Budi juga menuturkan jika testing yang dilakukan di Indonesia adalah salah sasaran.
"Kita itu enggak disiplin. Cara testing-nya salah."
"Testingnya banyak, kenapa (kasus positif Covid-19) naik terus," ungkapnya.
Budi mencontohkan dirinya bisa menjalani tes swab 5 kali dalam seminggu, lantaran untuk keperluan bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Habis yang di-testing orang kayak saya. Saya setiap mau ke Presiden dites, Presiden dites."
"Seminggu bisa lima kali dites karena masuk Istana."
"Emang bener begitu? Pastinya tak begitu harusnya," beber Budi.
Baca Juga: Bukan Disuntik, WHO Isyaratkan Vaksin Covid-19 Cukup dengan Dihirup Lewat Hidung
Menurutnya, seharusnya orang yang menjalani tes Covid-19 bukan orang yang hendak bepergian saja.
"Harusnya yang dites suspect bukan orang yang mau bepergian, seperti Budi Gunadi Sadikin yang mau menghadap Presiden."
"Nanti standar WHO tes satu per seribu per minggu terpenuhi," terang Menkes Budi. (*)
View this post on Instagram
#hadapicorona
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar