GridHEALTH.id - Membawa bekal makanan dari rumah bisa jadi langkah sederhana untuk menjaga kesehatan.
Pasalnya dengan membawa bekal, makanan yang akan dikonsumsi bisa terjaga kualitasnya.
Selain itu, memilih tempat makan plastik yang akan dipakai untuk bekal pun penting untuk diperhatikan.
Terlebih masih banyak tempat makan plastik yang beredar di pasaran terbuat dari bahan yang tidak aman, bahkan berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Baca Juga: Stop Penggunaan Plastik BPA Sekarang Juga, Demi Kesehatan Jangka Panjang
Kondisi ini tentu harus jadi perhatian betul kita semua.
Karena jika kita salah memilih kotak makan plastik untuk bekal, bisa jadi bukan kesehatan yang didapat melainkan penyakit.
Maka dari itu, jangan lagi gunakan kotak makan plastik dengan ciri-ciri berikut ini.
1. Belum Terbebas dari Kontaminasi Bahan Kimia
Tak dimungkiri, hampir semua kotak makan plastik terbuat dari macam-macam bahan kimia.
Sehingga untuk menyimpan produk makanan, kita sama sekali tak boleh sembarang pilih.
Pasalnya, ketika plastik dihadapkan pada bahan makanan yang akan kita konsumsi, ada potensi terjadinya migrasi bahan kimia atau perpindahan zat kimia dari wadah plastik ke makanan yang simpan itu.
Dampaknya, makanan kita akan terkontaminasi zat kimia dan lama-kelamaan akan menjadi berbahaya.
Baca Juga: Obat Semprot Hidung Ini Diklaim Manjur Untuk Covid-19, Rencananya Akan Tersedia di Inggris
Untuk itu, hal utama yang wajib kita perhatikan adalah pemilihan wadah penyimpanannya.
Barulah setelah itu, kondisi penyimpanannya.
Dilansir dari Kompas.com, tingginya suhu makanan dan jangka waktu penyimpanan makanan di dalam wadah plastik akan berpengaruh pada migrasi zat kimia tersebut.
Semakin tinggi suhu dan semakin lama makanan disimpan, kemungkinan besar semakin banyak pula bahan kimia yang bermigrasi ke dalam makanan.
Untuk mengatasinya, kita bisa mulai memilih produk-produk plastik yang aman untuk makanan, seperti yang terbuat dari polyethylene terepthalate (PET), high density polyethylene (HDPE), low density polyethylene (LDPE), dan polypropylene (PP).
Baca Juga: Rempah-rempah Lawannya Rokok, Perokok Baiknya Runtin Mengonsumsinya
2. Belum Mendapatkan Label Food Grade
Seiring kecanggihan teknologi, sekarang kita pun sudah memiliki pilihan terbaik plastik penyimpanan makanan, yakni plastik berkategori food grade.
Plastik jenis ini, tak hanya cocok untuk makanan tanpa kemasan, melainkan untuk makanan yang sudah dikemas (makanan dalam kemasan).
Plastik food grade merupakan jenis plastik yang telah direkomendasikan oleh Food and Drug Administration (FDA) di Amerika.
Baca Juga: Mulai 1 Maret Kantong Plastik Sudah Berbayar, Ternyata Begini Bahaya Plastik Bagi Kesehatan
FDA telah menyatakan bahwa kemasan plastik food grade lebih aman bagi kesehatan dibandingkan dengan produkproduk plastik yang tidak berkategori food grade.
“Suatu material dianggap food grade apabila material tersebut tidak akan memindahkan atau mentransfer zat-zat yang berbahaya atau beracun ke makanan yang akan kita makan.
Dan hal ini dibuktikan melalui pengujian laboratorium di lembaga yang terpercaya,” kata Heni Radiani Arifin, STP., M.P., dosen dari Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjajaran.
Maka jika belum mendapatkan label food grade jangan sekali-kali dibeli atau digunakan.
Baca Juga: Selembar Struk ATM Ternyata Lebih Beracun Daripada Botol Plastik
3. Tidak Memperhatikan Simbol
Agar tak salah pilih perlengkapan rumah tangga, cara lain yang bisa kita lakukan adalah memerhatikan simbol-simbol dan tulisan yang termuat di perlengkapan tersebut.
Plastik yang aman digunakan sebagai wadah makanan dan minuman akan memuat simbol-simbol seperti siluet gelas dan garpu, tulisan food grade atau food safe, serta tulisan “approved by FDA”.
“Ada kode recycling juga. Mayoritas wadah plastik yang aman memiliki kode ini. Kode recycling ada di bawah kemasan plastik, yaitu berbentuk segitiga yang artinya benda tersebut dapat didaur ulang. Di dalam kode segitiga tersebut, biasanya terdapat angka dan huruf yang ada di bawahnya dan saling berhubungan,” bilang Dr. Ir. Tri Dewanti Widyaningsih, M.Kes., ITP-THP dari Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya Malang.
Untuk mainan anak-anak atau produk plastik yang mungkin akan sering dimasukkan anak ke mulut, ada baiknya Anda memerhatikan tingkat keamanannya lebih lanjut.
Misal, bebas dari bahan PVC, timah, BPA, dan phtalates.
Akan lebih aman, bila kita mulai mengurangi penggunaan mainan plastik untuk anak.
Baca Juga: Mulai Juli 2020 Kantong Plastik Dilarang di Jakarta, Ini Dampak Sampah Plastik Bagi Kesehatan
4. Belum Ada Merek Dagang Paten
Yang tak kalah penting, kita juga perlu memilih wadah plastik dengan merek dagang yang telah dipatenkan, bukan merek sembarangan.
Sebab merek dagang paten umumnya sudah memerhatikan standar mutu dan keamanan pangan yang dikeluarkan lembaga berwenang, baik di negara asal atau di Indonesia.
Jadi, jangan lihat yang harganya murah saja.
Merek-merek dagang paten dapat kita ketahui dari logo TM (Trade Mark) atau R (Registered) yang terdapat di dalam produk plastik tersebut.
Risiko mendapatkan barang-barang yang tidak asli alias tiruan memang pasti ada.
Karenanya, lebih baik bila kita langsung membeli dari toko-toko resmi dan jangan sesekali tergiur dengan harga yang terlampau murah.
Kadang-kadang, harga yang mahal memang terbukti sejalan dengan kualitasnya yang tinggi untuk kesehatan dan keselamatan keluarga.(*)
Baca Juga: Di Masa Karantina Mandiri , Ini Bekal Keluar Rumah Agar Terhindar dari Virus Corona
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar