Ahmad mengatakan infeksi pada rongga atas ini sebenarnya bisa membuat seseorang terinfeksi Covid-19 tapi tidak bergejala.
"Nah, karena infeksinya di rongga atas juga, ada proteksi alamiah dari imunoglobulin tipe A (IgA). Sementara, infeksi rongga bawah proteksi butuhnya IgG," kata dia.
Hal ini menandakan bahwa setelah seseorang disuntikkan vaksin corona beragam jenis yang ada saat ini, itu tidak menjamin orang tersebut tidak mungkin atau terhindar dari infeksi Covid-19.
Baca Juga: Tangannya Tetap Gemetar, Penyuntik Vaksin Covid-19 pada Jokowi Ucap Syukur: 'Lebih Tenang'
Kendati tidak bisa mencegah infeksi sepenuhnya, tapi manfaat suntikan di bahu adalah mencegah keparahan gejala.
Seperti diketahui, gejala-gejala berat pasien terinfeksi Covid-19 cenderung banyak memengaruhi organ vital dalam tubuh pasien, terlebih terhadap orang-orang dengan penyakit komorbid seperti kardiovaskular, paru, hipertensi, diabetes dan lain sebagainya.
"Ini berlaku untuk semua vaksin yang disuntikkan ke bahu, maka sekarang ada upaya membuat vaksin Covid-19 inhaler atau tets hidung," ujarnya.(*)
Baca Juga: Polemik dr Tirta Vs Melly Goeslaw, Maia Ikut Nimbrung, Ternyata Ini yang Benarnya
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar