GridHEALTH.id - Kasus positif virus corona (Covid-19) setelah disuntik vaksin memang cukup menggemparkan publik.
Menanggapi kejadian ini, ahli biologi molekuler Ahmad Utomo pun mengungkap alasan kenapa seseorang bisa terinfeksi Covid-19 meski sudah divaksin.
Menurutnya memang ada banyak alasan yang bisa memicu kejadian tersebut salah satunya adalah karena suntikan di bahu.
Baca Juga: Disuntik Vaksin Covid-19 Kedua, Raffi Ahmad Kena Sindir Jokowi: 'Meskipun Sudah Divaksin...'
"Injeksi di bahu itu menimbulkan antibodi IgG, bukan IgA," kata Ahmad Utomo dilansir dari Kompas.com, Jumat (22/1/2021).
"Kalau untuk mencegah infeksi, maka (yang dibutuhkan) bukan suntikan di bahu. Tapi, inhaler untuk memicu IgA di rongga napas atas," imbuh dia.
Sebagai catatan, antibodi IgG sendiri adalah tipe antibodi yang paling umum muncul setelah injeksi bahu dan biasanya bersirkulasi di dalam pembuluh darah.
Sementara antibodi IgA adalah tipe antibodi yang disekresi dan biasanya muncul di selaput lendir seperti rongga napas atas mulut dan hidung tenggorokan.
Baca Juga: Inggris Tembus 100 Ribu Meninggal Akibat Covid-19, PM Boris Johnson : 'Saya Menyesal dan Minta Maaf'
Dalam wawancara dengan Kompas.com sebelumnya, Ahmad mengatakan bahwa vaksin saat ini belum atau tidak terbukti mampu mencegah infeksi.
"Artinya, virus masih bisa masuk ke rongga napas atas," jelasnya dihubungi Kamis (14/1/2021).
Sehingga, jika setelah disuntik vaksin Covid-19 entah dosis pertama ataupun dosis kedua sekalipun, saat virus corona masuk melalui saluran pernapasan, maka gejala infeksi di saluran pernapasan masih bisa terjadi.
Ahmad mengatakan infeksi pada rongga atas ini sebenarnya bisa membuat seseorang terinfeksi Covid-19 tapi tidak bergejala.
"Nah, karena infeksinya di rongga atas juga, ada proteksi alamiah dari imunoglobulin tipe A (IgA). Sementara, infeksi rongga bawah proteksi butuhnya IgG," kata dia.
Hal ini menandakan bahwa setelah seseorang disuntikkan vaksin corona beragam jenis yang ada saat ini, itu tidak menjamin orang tersebut tidak mungkin atau terhindar dari infeksi Covid-19.
Baca Juga: Tangannya Tetap Gemetar, Penyuntik Vaksin Covid-19 pada Jokowi Ucap Syukur: 'Lebih Tenang'
Kendati tidak bisa mencegah infeksi sepenuhnya, tapi manfaat suntikan di bahu adalah mencegah keparahan gejala.
Seperti diketahui, gejala-gejala berat pasien terinfeksi Covid-19 cenderung banyak memengaruhi organ vital dalam tubuh pasien, terlebih terhadap orang-orang dengan penyakit komorbid seperti kardiovaskular, paru, hipertensi, diabetes dan lain sebagainya.
"Ini berlaku untuk semua vaksin yang disuntikkan ke bahu, maka sekarang ada upaya membuat vaksin Covid-19 inhaler atau tets hidung," ujarnya.(*)
Baca Juga: Polemik dr Tirta Vs Melly Goeslaw, Maia Ikut Nimbrung, Ternyata Ini yang Benarnya
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar