Sekarang dua vaksin China telah bergabung dengan rencana COVAX, di mana Beijing dapat memperluas lebih banyak kerja sama dengan negara-negara Eropa, kata Cui Hongjian, direktur Departemen Studi Eropa, Institut Studi Internasional China.
Lihat postingan ini di Instagram
Cui mencatat bahwa di bawah latar belakang di mana semakin banyak obat-obatan Barat cenderung mengkomersialkan vaksin, perusahaan China menawarkan vaksin yang lebih murah dan lebih aman yang dapat menjadi alternatif, terutama untuk negara-negara yang kurang berkembang.
Diharapkan lebih banyak negara Eropa akan menggunakan vaksin China di masa depan, mengikuti contoh seperti Serbia, Hu Qimu, kepala peneliti di Institut Penelitian Ekonomi Sinosteel, mengatakan kepada South China Morning Post pada hari Selasa (26/10/2021).
"Memilih vaksin China dengan kapasitas produksi yang cukup dan tepat waktu, pasokan yang stabil dapat mengatasi masalah saat ini dengan lebih baik," kata Hu.
Vaksin yang dilemahkan China menggunakan jalur teknis yang berbeda dari vaksin mRNA, memungkinkannya dibuat di China dan dikirim ke Eropa.
Baca Juga: Diet Nordik, Selain Bikin Langsing Juga Mengurangi Risiko Kanker
Baca Juga: Tanda Level Kolesterol Tinggi, Diantaranya Rasa Tak Nyaman di Tengkuk
Produksi bersama mungkin melibatkan serangkaian prosedur persetujuan yang lebih praktis, jadi lebih efisien untuk mengambil dari China, menurut Hu. (*)
#berantasstunting #hadapicorona#bijakGGL
Source | : | Global Times,South China Morning Post |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar