Menurut laporan publik, masalah dalam proses produksi vaksin dan kekurangan bahan baku hulu telah menyebabkan keterlambatan pengiriman vaksin dan mengganggu rencana vaksinasi massal negara-negara Eropa.
Vaksin Pfizer, untuk alasan yang tidak diketahui, tampaknya tidak diproduksi sebanyak yang diharapkan semula.
Vaksin AstraZeneca dikatakan berkapasitas 3 milyar dosis, namun tingkat penerimaannya belum cukup tinggi.
Dan bahkan jika itu terjadi, masalah bahan baku, produksi dan transportasi dapat menurunkan kapasitas sebenarnya, kata Tao Lina, seorang ahli medis vaksin yang berbasis di Shanghai, kepada Global Times pada hari Selasa (26/10/2021).
Para pengamat mengatakan bahwa Uni Eropa sekarang sedang dalam bahaya setelah mereka menyadari proses vaksinasi mereka jauh di belakang AS, dan Israel.
Statista melaporkan pada hari Senin bahwa dalam pekan yang berakhir 17 Januari, ada lebih dari 1,6 juta kasus baru Covid-19 yang tercatat di Eropa.
Uni Eropa telah lama mempertaruhkan harapan pada AS dan obat-obatan Inggris, tetapi sekarang mereka menyadari bahwa mereka mungkin terkecoh oleh perusahaan-perusahaan itu.
Baca Juga: Darah Haid Setara Dengan Stem Cell, Dapat Menyelamatkan Nyawa Kelak
Baca Juga: Asam Urat Bikin Nyeri Sendi, Ini 8 Cara Mudah dan Murah Mengatasinya
"Eropa kekurangan pasokan vaksin Covid-19, membuat kerja sama dengan China sepenuhnya dimungkinkan. China tidak pernah menolak untuk memberikan vaksin ke negara mana pun. Misalnya, Hongaria telah membeli vaksin China," kata Tao Lina.
Source | : | Global Times,South China Morning Post |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar