GridHEALTH.id - Belum lama ini seperti termuat di Fox News (24/01/2021), gula rafinasi, terutama "sirup jagung fruktosa tinggi," telah menerima banyak publisitas karena petisi penyuling jagung ke FDA.
Mereka pun meminta untuk mengganti nama sirup ini menjadi gula jagung. Itu telah diperdebatkan, dan debat berlanjut tanpa kesimpulan.
Sebelumnya lembaga konsumsen di Amerika Serikat menyebutkan "sirup jagung fruktosa tinggi" adalah 'hantu' bagi konsumen karena penamaan yang membuat terkecoh. Karena sejatinya ini adalah gula jagung.
Harap diketahui, semua gula, terlepas dari apakah gula itu diolah atau tidak, pemanis buatan atau pemanis alami, gula adalah gula. Dan sifat gula adalah meningkatkan gula darah dengan cepat, membentuk lonjakan kadar yang diikuti dengan penurunan yang cepat.
Efek ini juga terlihat pada karbohidrat olahan, yaitu tepung putih. Efek ini disebut efek roller coaster atau yo-yo dan terjadi sehubungan dengan semakin banyaknya manusia 'lapar' atas konsumsi gula (sugar craving).
Karena itu, katakanlah kita makan segenggam permen atau sepotong Apple Pie, yang pada gilirannya akan menghabiskan 500 kalori dan menaikkan kadar gula darah.
Baca Juga: Ramai-ramai 'Dimusuhi', Benarkah Gula Tak Memiliki Gizi di Dalamnya?
Baca Juga: Ini Dia Deteksi Dini Gejala Kanker Usus Besar yang Patut Diwaspadai
Padahal, kita juga bisa makan makanan sehat yang mengandung jumlah energi yang sama tetapi tidak meningkatkan kadar gula darah. Kita pilih yang mana?
Source | : | American Diabetes Association |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar