GridHEALTH.id - Jokowi menyatakan, sejumlah kota di mancanegara kembali menerapkan lockdown.
"Dua hari lalu London lockdown, Tokyo juga sama. Bangkok yang dekat kita juga lockdown," ungkap Jokowi.
Baca Juga: Jokowi Akhirnya Bicara Soal Lockdown Indonesia: 'Enggak Apa-apa, Asal Covid-19 Turun'
Jokowi menegaskan, melansir Kompas.com (6 Januari 2021), Indonesia, hati-hati bisa saja melakukan lockdown.
Ingat, tegas Jokowi November, jumlah kasus aktif 54.000 kasus. "Pada Desember naiknya drastis sekali menjadi 110.000 kasus. Hati-hati tolong jadi catatan," kata Jokowi kembali memberikan penekanan, saat live Instagram Sekretariat Presiden, Rabu (6/1/2021).
Mengenai lockdown, Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay menilai kebijakan pemerintah untuk membatasi kegiatan masyarakat melalui Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Bermasyarakat (PPKM) belum berhasil maksimal.
Menuruitnya terbukti, melansir Fajar.co,id (31 Januari 2021), orang yang terpapar Covid-19 setiap hari semakin banyak, bahkan jumlah kasusnya sudah lebih dari 1 juta orang.
Karenanya politisi Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) ini menyampaikan, sebaiknya pemerintah mencari alternatif kebijakan lain.
Salah satu di antaranya adalah menerapkan kebijakan lockdown akhir pekan. Seperti yang telah disingguh Jokowi awal Januari 2021.
Lockdown menurut Saleh Partaonan Daulay, diakhir pekan dapat menurunkan dan menekan laju penyebaran virus Covid-19.
Baca Juga: Angka Terinfeksi Covid-19 Tembus 1 Juta, Epidemiolog Minta Pemerintah Lockdown Pulau Jawa
“Lockdown akhir pekan itu dimaksudkan untuk mengurangi pergerakan masyarakat di ruang publik. Masyarakat yang tinggal di zona merah dan orange tidak boleh keluar rumah di akhir pekan. Mulai dari hari Jumat malam, sekitar pukul 20.00, sampai dengan Senin pagi pukul 05.00. Artinya, masyarakat tidak keluar selama 2 hari 3 malam,” ucap Saleh, Sabtu (30/1/2021).
Masih menurut Saleh Partaonan Daulay, lockdown akhir pekan tidak akan mengganggu perekonomian.
Sedangkan menurut Ketua Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Prof. Zubairi Djoerban, “Bagaimana pendapat saya? Ya amat patut dipertimbangkan. Terapkan saja. Tegas dan konsisten,” tulis Zubairi dalam unggahan di Twitter pribadinya, @ProfesorZubairi pada Sabtu, 30 Januari 2021.
Dalam unggahannya, dia menyinggung soal Vietnam yang kembali beraktivitas setelah melakukan lockdown.
Menurut Zubairi, melansir Liputan6.com (30 Januaro 2021) Indonesia dapat mencontoh langkah Vietnam dalam menanggulangi masalah pandemi COVID-19.
“Kan sudah ada contoh bagus. Misalnya Vietnam, yang melakukan lockdown dan kini telah memiliki kehidupan mereka kembali,” lanjut Zubairi.
Berita tersebut menampilkan foto penduduk Vietnam yang berkumpul di tempat hiburan malam dan banyak dari mereka tidak mengenakan masker.
Baca Juga: Tak Sama dengan Jokowi, Menkes Budi Umumkan Waktu Vaksinasi Massal untuk Masyarakat Indonesia Mundur
“Coba lihat foto di artikel FINANCIAL TIMES ini. Situasi di sana telah ‘normal kembali’. Hampir tak terlihat masker di wajah mereka. Hal itu menjadi kenyataan bagi orang Vietnam setelah berjuang dengan menerapkan lockdown sebelumnya."(*)
Baca Juga: Mulai Sekarang Jangan Lagi Minum Air Putih Sebelum Tidur, Ini Kerugian yang Bisa Didapat
View this post on Instagram
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | liputan6.com,kompas,Fajar.co,id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar