GridHEALTH.id - Masker adalah benteng terluar utama kita dalam mencegah paparan infeksi virus corona.
Karenanyalah menggunakan masker wajah, saat ini menjadi yang utama dan masuk dalam 3M protokol kesehatan.
Nah, saat ini masker wajah banyak sekali beredar dipasaran.
Baca Juga: Daya Tular dan Varian Baru Virus Corona Semakin Besar, Betulkah Lebih Aman Pakai Dua Masker?
Mulai dari masker yang layak alias tidak masuk dalam standar 3M, hingga yang masuk dalam standar 3M.
Tapi ternyata masker yang banyak beredar itu tidak bisa melindungi diri kita dari infeksi virus corona.
Tak terkecuali masker medis bedah, yang banyak diandalkan.
Baca Juga: Beredar Video Wanita Bermasker Berjalan Santai Tanpa Mengenakan Celana, Bukti Pandemi Bikin Stres?
Jadi masker wajah untuk cegah infeksi virus corona yang baik itu seperti apa?
Ada beberapa kriteria dan plihan untuk masker yang baik cegah infeksi virus corona, seperti dilansir dari melansir aarp.org (25 Januari 2021) - dulu dikenal dengan nama American Association of Retired, lembaga nirlaba asal Amerika Serikat yang didirikan pada tahun 1958 oleh Dr. Ethel Percy Andrus, berikut ini;
Menggunakan 2 Masker Sekaligus
Caranya mudah, gunakan saja masker wajah sekali pakai, semisal masker bedah, bersamaan dengan masker kain yang bisa dicuci dan dipakai kembali.
Cara pakainya, masker bedah dibagian dalam. Masker bedah dibagian luar.
Masker seperti ini menjadi jauh lebih baik dalam mencegah infeksi virus corona dan ekonomis.
Kenapa lebih baik, masker bedah yang banyak ditemui dipasaran masih terbuat dari polipropilen, kain bukan tenunan yang secara elektrostatis menolak partikel virus.
Jadi masker medis bedah tersebut masih kurang baik dalam memblokir virus.
Apalagi ukuran masker medis bedah yang longgar memiliki terlalu banyak celah di pinggiran wajah. Ini bisa menjadi jalan virus masuk ke tubuh kita.
Masker Kain dengan Filter HEPA
Masker kain yang pas dengan filter dapat memblokir 74 hingga 90 persen partikel infeksius.
Masker kain yang ditambahkan filter dapat membantu menangkap aerosol kecil yang lolos dari tenunan kain, bahkan pada kain yang ditenun dengan rapat.
Filter HEPA sendiri bisa dengan mudah didapatkan di pasaran.
Masker Medis Bedah Sekali Pakai Custom
Jika memilih masker bedah sekali pakai yang banyak dipasaran, custom bagian pengikatnya ke wajah, supaya bisa menutup seluruh area wajah dengan sempurna.
Caranya bisa dengan menyilangkan tali pengikatnya ke telinga, atau mengikatnya di belakang kepala.
Baca Juga: Pemanis Buatan Tetap Berisiko Munculkan Diabetes dan Obesitas
Dalam studi 10 Desember yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine, perubahan sederhana itu meningkatkan efisiensi penyaringan masker bedah dari 38 persen menjadi 60 persen, bahkan hingga 80 persen jika kita bisa memaksimalkan merekatnya masker ke wajah.
Masker Medis N95 atau KN95
Masker media N95 mampu menyaring setidaknya 95 persen partikel berukuran 0,3 mikron.
Tapi pastikan kita membeli masker seperti yang asli.
Baca Juga: Jangan Lagi Keseringan Menonton Video Porno, Risikonya Grey Matter Berkurang dan Otak Rusak
Sebab, sebuah studi pada bulan September oleh ECRI, sebuah kelompok nirlaba yang mengevaluasi teknologi medis, menemukan 70 persen dari masker KN95 yang dijual di AS adalah palsu.(*)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | Aarp.org |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar