GridHEALTH.id - Kasus Covid-19 di DKI Jakarta masih terus bertambah setiap harinya.
Bahkan dalam 5 hari terakhir kasus Covid-19 di Ibu Kota terus tembus angka 3000 kasus.
Data terbaru per Selasa (2/2/2021), dilansir dari laman corona.jakarta.go.id kasus baru di DKI Jakarta tercatat bertambah sebanyak 3.362.
Jumlah tersebut membuat total kasus di DKI Jakarta menjadi 276.694.
Baca Juga: Penanganan Covid-19 di DKI Diklaim Cukup Baik, Ariza: 'Buktinya Angka Kematian Turun'
Sementara yang pasien Covid-19 yang sembuh mencapai 248.512 dan total 4.356 orang meninggal.
Melihat kasus Covid-19 yang terus mengkhawatirkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun meluncurkan sebuah gerakan.
Gerakan ini merupakan upaya untuk menekan penyebaran Covid-19 di Ibu Kota.
dilansir dari Tribunnews.com, Anies bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil, dan Pangdam Jayakarta Mayjen Dudung Abdurachman baru saja meluncurkan gerakan Jakarta Bermasker, Rabu (3/1/2021).
Gerakan ini juga diikuti oleh Forkopimda wilayah penyangga DKI, di antaranya Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi.
Baca Juga: Terus Didesak, Anies Baswedan Terapakan PSBB Ketat DKI Jakarta hingga 8 Februari, Ini Aturannya!
Diharapkan dengan mengingatkan kembali bagaimana menggunakan masker, manfaat kesehatan bisa dirasakan dan angka Covid-19 di Jabodetabek bisa ditekan.
Di kesempatan ini Anies mengatakan bahwa semua warga ingin agar wabah Covid-19 selesai, dan menggunakan masker adalah ikhtiar menuju ke sana.
"Karena itulah kita mengkampanyekan terus menerus kepada warga seJabodetabek agar lebih disiplin, konsisten dan tentunya ini akan bisa memutus mata rantai (Covid-19)," tambah Anies.
Baca Juga: Kasus MA Perempuan Berbuat Asusila di Halte Busway Dihentikan, Alasannya Manusiawi Demi Kesehatannya
Sementara itu, Pangdam Jayakarta Mayjen Dudung Abdurachman menyebut kesadaran masyarakat memakai masker sangat penting.
"Karena tidak serta merta penegak hukum, TNI maupun Pemda kita tegakkan di lapangan kalau masyarakat tak ada kesadaran menggunakan masker," kata Dudung.
"Karena menggunakan masker kunci utama yang mendasar bagi kita semua untuk menekan peningkatan Covid-19 di DKI," pungkasnya.
Baca Juga: Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Jakarta Terancam Kolaps, Hanya Tersisa 13 Persen
Terlebih menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penularan virus corona memang sangat sulit diprediksi.
Mereka menyebar terutama di antara orang-orang yang berada dalam kontak dekat atau dalam jarak sekitar 6 kaki untuk waktu yang lama.
Penyebaran virus corona terjadi ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara, dan tetesan dari mulut atau hidung mereka diluncurkan ke udara dan mendarat di mulut atau hidung orang-orang di dekatnya.
Sehingga menjalankan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak di masa pandemi menjadi kewajiban yang tak boleh diabaikan.(*)
Baca Juga: Beda Vaksin Sinovac dan Produksi Bio Farma Akhirnya Terungkap, Ini Perbedaannya
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar