Vaksin yang saat ini diberikan di Turki, produk dari perusahaan biofarmasi China, Sinovac, menggunakan bentuk virus yang tidak aktif.
Lihat postingan ini di Instagram
"Vaksin CoronaVac yang digunakan di negara kami diproduksi dengan teknik lama, dan secara teoritis, risiko tinggi tidak diharapkan, tidak seperti pada vaksin mRNA," Şekerel menjelaskan.
Reaksi merugikan akibat vaksinasi dipantau oleh Kementerian Kesehatan, kata Şekerel, seraya menambahkan, "Tidak ada kelompok yang diperkirakan mengalami reaksi alergi terhadap vaksin CoronaVac yang telah diidentifikasi."
"Saat ini, sebelum pemberian vaksin di Turki, orang-orang ditanyai apakah mereka memiliki alergi terhadap vaksin atau komponennya.
Kami merekomendasikan bahwa mereka yang alergi terhadap zat atau makanan apapun harus divaksinasi di rumah sakit, bukan di klinik atau pusat kesehatan primer, "sarannya.
Baca Juga: 4 Alasan Mengapa Terlalu Banyak Gula Buruk Bagi Kesehatan Kita
Baca Juga: Penyebab Ketidaknyamanan Perut Pada Penderita Sindrom Iritasi Usus Besar
Dia menekankan bahwa semua reaksi alergi yang parah dialami dalam waktu 30 menit setelah menerima vaksin, jadi merupakan praktik umum di seluruh dunia untuk memantau orang yang divaksinasi setidaknya selama 30 menit setelah vaksinasi.
Source | : | The Daily Sabah,Anadolu Agency |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar