GridHEALTH.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menerjunkan timnya untuk menyelidiki langsung asal-usul pandemi virus corona (Covid-19) di China.
Penyelidikan tersebut diketahui sudah dimulai sejak hari Minggu (31/1/2021) lalu.
Menurut laporan WHO kemungkinan akan menyelesaikan penyelidikannya di kota Wuhan pada 11 Februari nanti, atau bertepatan dengan musim liburan Tahun Baru Imlek.
Baca Juga: Varian Virus Corona Makin Beragam, Apakah Gejala Covid-19 Tetap Sama?
Sementara itu, ditengah penyelidikan ini Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus baru saja mengumumkan kabar gembira soal Covid-19.
Kabar gembira dari Bos WHO itu diumumkan langsung di laman resmi mereka pada hari Kamis (4/2/2021) kemarin.
Berikut penuturannya:
Menurut Tedros secara global dan di hampir setiap wilayah, jumlah kasus virus corona baru menurun dalam beberapa minggu terakhir.
"Kami tahu, beberapa negara masih mengalami peningkatan jumlah kasus (virus corona), tetapi di tingkat global, trennya positif," terangnya.
Baca Juga: WHO Rekomendasikan Penggunaan Oximeter untuk Pasien Isolasi Mandiri di Rumah, Ini Cara Membacanya
Ini menunjukkan, dengan tindakan kesehatan masyarakat yang terbukti, dunia memiliki kekuatan untuk membatasi penyebaran virus corona.
Bahkan dengan varian baru yang beredar, Tedros bilang, dunia bisa mengendalikan pandemi.
Data WHO menunjukkan, sejak minggu pertama Januari, kasus baru virus corona global dalam tren penurunan.
Baca Juga: Akhirnya, Tim WHO Berhasil Mengunjungi Rumah Sakit di Wuhan yang Menangani Kasus Pertama Covid-19
Minggu pertama Januari, jumlah kasus global sudah di bawah 5 juta. Di pekan kedua Januari, angkanya turun jadi 4,7 juta infeksi.
Jumlah kasus baru virus corona kembali menurun menjadi 4,1 juta kasus virus corona pada minggu ketiga Januari.
Baca Juga: Mutasi dan Varian Virus Tantangan Menghadapi Pandemi Covid-19, WHO
Dan, di bawah 4 juta, tepatnya 3,7 juta kasus global selama minggu keempat Januari.
"Tapi, (tren penurunan kasus) itu juga berarti lebih penting dari sebelumnya bahwa kami tidak membuat kesalahan yang sama seperti yang dilakukan tahun lalu," ujar Tedros.
Menurut dia, banyak negara menanggapi penurunan kasus virus corona dengan mengurangi tindakan kesehatan dan sosial masyarakat.
Baca Juga: Madinah Jadi Kota Tersehat Dunia, Akankah Pelaksanaan Ibadah Haji 2021 Bakal Terselenggara?
Kondisi ini juga membuat masyarakat lengah dalam menjalankan protokol kesehatan.
"Virus datang kembali dengan menderu-deru, seperti kebakaran hutan yang menemukan bahan bakar baru," sebut Tedros. "Tren positif bisa dengan mudah dibalik, dan keuntungan yang diperoleh dengan susah payah bisa hilang".
Sekarang, banyak negara mulai meluncurkan vaksin. Tapi, dia mengingatkan, vaksin saja tidak akan mengendalikan pandemi.
Baca Juga: Update Terbaru Asal-usul Covid-19, Pejabat WHO: Belum Tentu Dari China
Sangat penting bagi pemerintah untuk tidak terburu-buru membuka kembali ekonomi, dan terus melanjutkan langkah-langkah kesehatan masyarakat untuk mencegah penyebaran virus.
"Masyarakat harus terus melakukan tindakan pencegahan," tegas Tedros.
Mengontrol penyebaran virus corona, menyelamatkan nyawa sekarang, dan menyelamatkan nyawa nanti dengan mengurangi kemungkinan munculnya lebih banyak varian.
"Ini membantu memastikan vaksin, perawatan, dan diagnostik tetap efektif," imbuh dia.(*)
Baca Juga: WHO Ramal Bakal Ada Pandemi Lain, Virus Nipah Disebut Jadi Ancaman Baru Pandemi Selanjutnya di Asia
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | WHO,Kontan.co.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar